Keterbatasan Ruang Kelas, Siswi SD di Ciranjang Kirim Surat Terbuka Memohon Bantuan Pendidikan
Di tengah keterbatasan fasilitas pendidikan, seorang siswi Sekolah Dasar (SD) di Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengambil inisiatif dengan mengirimkan surat terbuka kepada tokoh publik. Surat tersebut berisi curahan hati mengenai kondisi sekolahnya yang serba kekurangan.
Haifa Nur Ilmi, siswi SDTQ Masyruriyah, menjadi perhatian publik setelah video dirinya membacakan surat terbuka itu viral di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram sekolahnya, @sd.tqmasyruriyah, Haifa terlihat berdiri di sebuah bangunan yang tampak seperti kontrakan. Dengan mengenakan seragam sekolah, ia membacakan surat yang ditujukan kepada tokoh publik Jawa Barat, dengan harapan mendapatkan perhatian dan solusi atas permasalahan yang dihadapi sekolahnya.
"Seperti yang bapak lihat aku berada di lingkungan sekolah namun tidak seperti sekolah, lebih tepatnya aku seperti berada di kontrakan rumah warga yang berjejer," ungkap Haifa dalam suratnya. Ia menjelaskan bahwa sekolahnya memang menempati sebuah bangunan kontrakan rumah warga dengan segala keterbatasan yang ada.
Haifa menceritakan bahwa ia merupakan murid angkatan pertama di sekolah tersebut. Sejak awal berdiri, sekolah hanya memiliki dua ruang kelas yang dibangun secara swadaya dari rumah seorang pendiri. Meski demikian, semangat belajar Haifa dan teman-temannya tidak pernah surut. Ia memiliki cita-cita menjadi seorang penghafal Al-Quran dan bersyukur dapat menimba ilmu di sekolah tersebut.
Namun, keterbatasan ruang kelas menjadi kendala bagi sekolahnya. Banyak calon siswa yang terpaksa mengurungkan niat untuk bersekolah di sana karena daya tampung yang terbatas. Selain itu, sekolah juga harus membayar biaya kontrakan sebesar Rp 2,4 juta setiap bulannya, yang tentunya memberatkan kondisi keuangan sekolah.
Dengan segala keterbatasan tersebut, Haifa berharap surat terbukanya dapat mengetuk hati tokoh publik dan memberikan solusi bagi permasalahan sekolahnya. Ia berharap dapat memperoleh bantuan dana untuk pembangunan sekolah yang layak dan representatif, sehingga dapat menampung lebih banyak siswa dan memberikan fasilitas pendidikan yang lebih baik.
Video surat terbuka Haifa ini pun mendapat respons positif dari warganet. Banyak yang memberikan dukungan dan apresiasi atas keberanian Haifa dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka berharap agar pihak-pihak terkait dapat segera menindaklanjuti permasalahan ini dan memberikan bantuan yang dibutuhkan.
Berikut poin-poin penting yang disampaikan Haifa dalam surat terbukanya:
- Sekolah berada di bangunan kontrakan rumah warga.
- Hanya memiliki dua ruang kelas.
- Banyak calon siswa yang tidak dapat diterima karena keterbatasan ruang.
- Sekolah harus membayar biaya kontrakan Rp 2,4 juta per bulan.
- Berharap mendapat bantuan dana untuk pembangunan sekolah.
Surat terbuka Haifa ini menjadi cerminan kondisi pendidikan di beberapa daerah yang masih memprihatinkan. Diharapkan, dengan adanya perhatian dari berbagai pihak, permasalahan ini dapat segera teratasi dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.