Operasi SAR Iptu Tomi Marbun Dihentikan, Kapolda Papua Apresiasi Solidaritas Tim Gabungan
Operasi pencarian intensif yang dilakukan untuk menemukan Iptu Tomi Marbun, mantan Kasat Reskrim Polres Bintuni, secara resmi dihentikan pada Kamis (1/5/2025). Keputusan ini menandai berakhirnya Operasi SAR dan Operasi Alfa Bravo Moskona 2025 yang telah berlangsung selama lebih dari empat bulan.
Irjen Pol Jhonny Isir, Kapolda Papua, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh personel yang terlibat dalam operasi gabungan berskala besar ini. Dalam pernyataannya, Kapolda menyoroti dedikasi, loyalitas, dan kerja sama yang terjalin erat antar instansi selama masa pencarian. Menurutnya, semangat kemanusiaan menjadi landasan utama dalam pelaksanaan tugas yang penuh tantangan ini. Kombes Pol Ignasius Benny Ady Prabowo, Kapolda Papua Barat, mengkonfirmasi penutupan operasi melalui siaran pers.
"Dedikasi, loyalitas dan kerja sama antara instansi selama lebih dari empat bulan operasi ini merupakan bentuk nyata semangat kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh Polri," Ujar Jhonny Isir.
Kapolda mengakui bahwa meskipun operasi ini belum berhasil menemukan Iptu Tomi Marbun, seluruh anggota tim telah menunjukkan integritas, ketangguhan, dan semangat persaudaraan yang tinggi dalam menjalankan misi kemanusiaan ini. Beliau juga mengingatkan seluruh anggota untuk menjaga kesehatan, disiplin, dan kembali bertugas di satuan masing-masing dengan semangat baru.
"Ini bukan akhir dari perjuangan, tapi babak baru untuk terus menjaga profesionalisme dan semangat melayani masyarakat, terutama dalam tugas-tugas kemanusiaan," tegas mantan Ajudan Presiden Jokowi itu.
Operasi pencarian Iptu Tomi Marbun melibatkan 510 personel gabungan dari berbagai satuan tugas dan juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat sipil, termasuk Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, dan keluarga Iptu Tomi Marbun. Proses pencarian ini sempat diwarnai insiden penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menargetkan Ketua Komnas HAM Papua dan beberapa anggota polisi pada Minggu (26/4/2025). Insiden tersebut menyebabkan evakuasi terhadap Ketua Komnas HAM Papua, Kapolda Papua Barat, perwakilan LBH Sisir Matiti, dan keluarga Iptu Tomi Marbun ke Distrik Moskona.
Iptu Tomi Marbun dilaporkan hilang pada 18 Desember 2024 saat berupaya menyeberangi Sungai Rawara di Distrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni.