Operasi pencarian terhadap Firdaus Ahmad Fauji, seorang pendaki asal Bogor, Jawa Barat, yang dilaporkan hilang di kawasan Gunung Binaya, Pulau Seram, Maluku, memasuki babak baru. Tim SAR gabungan terus berupaya menemukan keberadaan korban yang telah hilang selama sepekan.

Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muhamad Arafah, mengungkapkan bahwa operasi pencarian pada hari Jumat (2/5/2025) melibatkan lima tim yang terdiri dari berbagai unsur, termasuk:

• Enam anggota Basarnas Ambon
• 22 petugas Balai Taman Nasional Manusela
• Empat anggota Bhabinkamtibmas
• Satu petugas medis dari Puskesmas Tehoru
• Enam anggota komunitas pecinta alam dan lingkungan
• Puluhan warga yang mendiami kaki Gunung Binaya

Total 60 personel dikerahkan dalam operasi yang dipimpin oleh Basarnas Ambon ini. Fokus pencarian meliputi penyisiran seluruh rute pendakian dan perluasan area hingga radius 10 kilometer dari titik terakhir korban dilaporkan terlihat. Tim SAR juga memanfaatkan drone untuk melakukan pemantauan udara, memperluas jangkauan pencarian dan memberikan perspektif yang lebih luas.

Gunung Binaya, dengan ketinggian 3.027 meter di atas permukaan laut, merupakan bagian dari Taman Nasional Manusela dan termasuk dalam daftar tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia. Kondisi medan yang menantang dan luasnya area pencarian menjadi kendala tersendiri bagi tim SAR.

Firdaus Ahmad Fauji dilaporkan hilang sejak Sabtu (26/4/2025) setelah terpisah dari rombongannya di kawasan hutan Nasapeha, Gunung Binaya. Saat terpisah, korban hanya membawa perlengkapan terbatas, yaitu tiga botol air dan tiga senter kepala, tanpa perbekalan makanan yang memadai. Kondisi ini semakin meningkatkan kekhawatiran akan keselamatan korban.

Basarnas Ambon secara resmi baru melaksanakan operasi pencarian setelah korban dinyatakan hilang selama dua hari. Sebelumnya, pencarian telah diupayakan oleh petugas Polisi Hutan (Polhut). Tim SAR terus berupaya dan berharap agar Firdaus dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.