Surplus Produksi Beras Nasional Diprediksi Terjadi Hingga Pertengahan 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan proyeksi menggembirakan terkait produksi beras nasional hingga Juni 2025. Data menunjukkan potensi surplus yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan catatan BPS, produksi beras untuk konsumsi masyarakat pada bulan Maret 2025 mencapai 5,14 juta ton. Angka ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, yakni sebesar 49,90%, dibandingkan dengan produksi pada Maret 2024 yang tercatat sebesar 3,43 juta ton.
"Produksi beras untuk konsumsi pangan masyarakat pada Maret 2025 diperkirakan mencapai 5,14 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 49,90% dibandingkan dengan Maret 2024 yang sebesar 3,43 juta ton," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam keterangan persnya.
Peningkatan produksi beras ini sejalan dengan proyeksi produksi padi yang juga mengalami peningkatan. Pada Maret 2025, produksi padi diperkirakan mencapai 8,93 juta ton gabah kering giling (GKG). Luas panen padi pada periode ini mencapai 1,67 juta hektare, meningkat 50,60% dibandingkan dengan Maret 2024 yang sebesar 1,11 juta hektare.
Kendati demikian, BPS juga mencatat adanya potensi penurunan produksi beras pada periode April hingga Juni 2025. Diperkirakan, produksi beras pada periode ini mencapai 10,15 juta ton, atau turun sekitar 9,29% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini setara dengan 1,04 juta ton.
Secara akumulatif, produksi beras sepanjang Januari hingga Juni 2025 diperkirakan mencapai 18,76 juta ton. Angka ini masih menunjukkan peningkatan sebesar 11,17% atau setara dengan 1,89 juta ton, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.
"Dengan demikian, produksi beras sepanjang Januari hingga Juni 2025 ini diperkirakan akan mencapai 18,76 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 1,89 juta ton atau 11,17% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024," jelas Pudji.
Sebagian besar potensi panen pada periode April hingga Juni 2025 terkonsentrasi di beberapa wilayah, meliputi:
- Pulau Jawa:
- Jawa Barat
- Banten
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Pulau Sumatra:
- Sumatra Selatan
- Sumatra Utara
- Sumatra Barat
- Lampung
- Aceh
- Pulau Sulawesi:
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tengah
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Selatan