Sinergi BUMDes dan Koperasi Merah Putih Diharapkan Tingkatkan Perekonomian Desa
Sinergi BUMDes dan Koperasi Merah Putih Diharapkan Tingkatkan Perekonomian Desa
Kehadiran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di tingkat desa, bukan menjadi pesaing bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, menekankan pentingnya sinergi antara kedua lembaga ini. Dalam acara pelepasan ekspor gula semut di Banyumas, Yandri menyatakan bahwa BUMDes dan Kopdes Merah Putih memiliki peran penting masing-masing dan harus saling mendukung, bukan saling meniadakan.
Ia mengambil contoh BUMDes Kabul Ciptaku di Desa Langgongsari yang fokus pada produksi gula semut. Dalam konteks ini, Kopdes Merah Putih dapat mengembangkan sektor usaha lain yang saling melengkapi, menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih kuat dan beragam di desa. Kementerian Desa PDT saat ini sedang menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis untuk memastikan hubungan yang harmonis antara BUMDes dan Kopdes Merah Putih.
"Kehadiran Koperasi Desa Merah Putih tidak akan membuat BUMDes terpinggirkan. Persaingan yang sehat justru akan memperkuat ekonomi di desa," tegas Yandri.
Potensi Keuntungan Koperasi Merah Putih
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi sebelumnya menyampaikan bahwa setiap Koperasi Desa Merah Putih berpotensi menghasilkan keuntungan hingga Rp 1 miliar per tahun. Dengan target pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia, potensi keuntungan yang bisa diraih mencapai Rp 80 triliun per tahun. Budi Arie optimis dengan potensi ini, terutama karena koperasi akan beroperasi dalam model bisnis yang terstruktur.
Namun, Budi Arie menekankan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama keberhasilan koperasi. Oleh karena itu, Kementerian Koperasi berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi pengelola koperasi melalui berbagai program pelatihan, pendampingan, sertifikasi, supervisi, dan penyediaan asisten bisnis. Pemerintah mempertimbangkan opsi pelatihan daring dan hybrid untuk efisiensi dan aksesibilitas.
Diperkirakan sekitar 400 ribu pengurus dan 1,2 juta orang akan terlibat dalam pengelolaan berbagai unit usaha Koperasi Desa Merah Putih. Pemerintah menargetkan peluncuran 80 ribu Kopdes Merah Putih pada 12 Juli 2025, dengan perkiraan anggaran mencapai Rp 400 triliun. Skema pembiayaan akan disusun oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN, dengan melibatkan bank-bank Himbara dalam pengawalan keuangan dan pinjaman.
Rincian Program Pengembangan Koperasi:
- Pelatihan pengelola koperasi
- Pendampingan usaha
- Sertifikasi kompetensi
- Supervisi berkala
- Penyediaan asisten bisnis