Penampakan Langka Coelacanth: Ikan Purba Kembali Ditemukan di Perairan Maluku

Jejak Fosil Hidup di Kedalaman Maluku: Penemuan Coelacanth Menggemparkan Dunia Ilmu Pengetahuan

Kabar menggembirakan datang dari perairan Maluku, Indonesia, di mana para ilmuwan berhasil mendokumentasikan keberadaan ikan coelacanth (Latimeria menadoensis), spesies purba yang diyakini telah punah sejak lama. Penemuan ini menjadi bukti bahwa "fosil hidup" ini masih menghuni kedalaman laut Indonesia, membuka peluang baru bagi penelitian dan upaya konservasi.

Ikan coelacanth, yang dijuluki sebagai fosil hidup, telah memukau para ilmuwan selama beberapa dekade. Spesies ini diperkirakan telah ada sejak 400 juta tahun yang lalu, jauh sebelum dinosaurus mendominasi Bumi. Sebelumnya, coelacanth terakhir terlihat pada tahun 1930-an dan dianggap telah punah. Namun, penemuan kembali spesies ini di perairan Indonesia membuktikan ketahanan dan adaptasi luar biasa makhluk purba ini.

Ekspedisi yang dipimpin oleh UNSEEN Expeditions, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada eksplorasi dan konservasi laut, bersama dengan ilmuwan Indonesia dari berbagai universitas dan lembaga penelitian, berhasil mengabadikan momen langka ini pada Oktober 2024. Penemuan ini terjadi di kedalaman 144 meter di bawah permukaan laut dekat Kepulauan Maluku. Para penyelam terkejut sekaligus gembira ketika melihat ikan coelacanth berenang di habitat aslinya.

Para ilmuwan yang terlibat dalam ekspedisi tersebut antara lain:

  • Frensly D Hukom (Pusat Riset Oseanografi-BRIN)
  • M Janib Achmad (Universitas Khairun Ternate)
  • I Gede Hendrawan (Universitas Udayana)
  • Gino V Limmon (Universitas Pattimura Ambon)

Penemuan ini memberikan harapan baru untuk pelestarian spesies coelacanth. Data yang diperoleh dari ekspedisi ini akan membantu para ilmuwan memahami lebih lanjut tentang perilaku, habitat, dan populasi coelacanth di perairan Maluku. Informasi ini sangat penting untuk mengembangkan strategi konservasi yang efektif dan memastikan kelangsungan hidup spesies yang terancam punah ini.

Coelacanth Indonesia (Latimeria menadoensis) masuk dalam daftar spesies yang "rentan" punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Sementara itu, spesies coelacanth Samudra Hindia Barat (Latimeria chalumnae) tergolong "sangat terancam punah". Oleh karena itu, upaya konservasi yang terfokus dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk melindungi kedua spesies ini dari kepunahan.

Penemuan coelacanth di Maluku telah dilaporkan dalam jurnal Scientific Reports dengan judul 'First record of a living coelacanth from North Maluku, Indonesia'.

Dengan penemuan ini, Indonesia sekali lagi membuktikan kekayaan keanekaragaman hayati lautnya. Upaya konservasi yang berkelanjutan dan kolaborasi antara ilmuwan, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga kelestarian "fosil hidup" ini dan mengungkap lebih banyak misteri tentang kehidupan di Bumi.