Tragedi di Lapas Bukittinggi: Dua Napi Tewas Akibat Pesta Miras Oplosan

Tragedi Pesta Miras Oplosan Guncang Lapas Bukittinggi: Dua Napi Meregang Nyawa

Bukittinggi, Sumatera Barat digegerkan dengan insiden keracunan massal yang menimpa puluhan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A. Pemicunya adalah pesta minuman keras (miras) oplosan yang berujung maut. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Barat, Marselina Budiningsih, mengungkapkan bahwa alkohol yang menjadi bahan utama oplosan tersebut berasal dari fasilitas kemandirian di lapas.

Kronologi Kejadian

Kejadian bermula ketika sejumlah kecil alkohol, sekitar 200 mililiter, diambil oleh seorang tamping (narapidana yang diberi kepercayaan khusus). Alkohol ini sedianya digunakan untuk keperluan yang tidak berbahaya, yaitu sebagai penghapus tato. Namun, fakta berkata lain, alkohol tersebut justru disalahgunakan.

Dengan mencampurkannya dengan minuman sachet, es batu, dan air, para napi menciptakan racikan maut yang kemudian dikonsumsi bersama-sama. Aksi ini tanpa disadari berujung pada tragedi keracunan massal.

Korban Berjatuhan

Akibat pesta miras oplosan ini, puluhan warga binaan mengalami keracunan serius. Kombes Pol Yessy Kurniati, Kapolresta Bukittinggi, membenarkan kejadian ini dan menyampaikan bahwa satu orang meninggal dunia di RSUD Bukittinggi. Tragisnya, jumlah korban jiwa bertambah menjadi dua orang setelah satu napi lagi menghembuskan nafas terakhir di RS Ahmad Muchtar Bukittinggi. Sementara itu, 22 orang lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit yang sama.

Investigasi Mendalam

Kasus ini membuka mata kita akan pentingnya pengawasan yang ketat di dalam lingkungan lapas. Kejadian ini juga menyoroti potensi penyalahgunaan barang-barang yang seharusnya dimanfaatkan untuk kegiatan positif, seperti program kemandirian warga binaan. Pihak berwajib tengah melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap seluruh fakta terkait insiden ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Insiden tragis di Lapas Bukittinggi ini menjadi pengingat pahit akan perlunya pengawasan ketat dan pembinaan yang efektif di lingkungan pemasyarakatan. Diharapkan, kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait agar kejadian serupa tidak terulang kembali.