Gelombang Panas Melanda Surabaya: Suhu Ekstrem Picu Keluhan Warga

Surabaya, Jawa Timur, mengalami peningkatan suhu udara yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir, memicu keluhan dari warga. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat Stasiun Meteorologi Perak I di Surabaya mencatat suhu tertinggi kedua di Indonesia, mencapai 34,6 derajat Celsius pada periode 29-30 April 2025. Kondisi ini terjadi seiring dengan peralihan musim dari hujan ke kemarau yang melanda Pulau Jawa.

Sejumlah warga Surabaya mengungkapkan pengalaman mereka terkait gelombang panas ini. Aulyafillah, seorang pekerja di Surabaya, menggambarkan puncak panas terjadi antara pukul 11.00 hingga 13.00 WIB. Menurutnya, panas yang menyengat dan tanpa hembusan angin menyebabkan rasa pusing dan tidak nyaman. Aulya bahkan mengaku sempat jatuh sakit akibat perubahan suhu ekstrem antara ruangan ber-AC dan panasnya udara luar. Dia menambahkan bahwa kondisi ini sudah berlangsung selama tiga minggu terakhir, dengan perkiraan suhu mencapai 37 derajat Celsius di beberapa waktu.

Berbeda dengan Aulya, Adrian, seorang pelajar, berpendapat bahwa peningkatan suhu masih dalam batas wajar dan dapat ditoleransi. Ia mengakui bahwa puncak panas terjadi antara pukul 12.00 hingga 14.00 WIB, namun ia merasa kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana panas bercampur dengan asap kendaraan dan polusi udara. Adrian menyarankan masyarakat untuk menggunakan sunscreen, memperbanyak minum air, dan beristirahat jika merasa pusing akibat panas.

BMKG menjelaskan bahwa suhu udara antara 35-36 derajat Celsius masih termasuk dalam kategori normal untuk wilayah Indonesia. Peningkatan suhu umumnya terjadi pada periode transisi musim, yaitu Maret hingga Mei dan September hingga November, ketika posisi semu matahari relatif lebih dekat ke ekuator. Meski demikian, dampak dari panas ekstrem ini tetap dirasakan oleh sebagian warga Surabaya, yang mengharapkan solusi untuk mengurangi dampak buruk polusi di tengah cuaca panas ini.

Tips menghadapi panas ekstrem:

  • Gunakan sunscreen untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
  • Perbanyak konsumsi air untuk mencegah dehidrasi.
  • Hindari aktivitas di luar ruangan pada saat puncak panas.
  • Gunakan pakaian yang longgar dan berbahan ringan.
  • Manfaatkan kendaraan umum untuk mengurangi polusi.
  • Menanam pohon dan menjaga lingkungan hijau.