MUI Tegaskan Imunisasi Selaras dengan Syariat Islam Demi Generasi Unggul 2045
Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali menegaskan dukungannya terhadap program imunisasi sebagai bagian dari ikhtiar mewujudkan generasi Indonesia yang sehat dan berkualitas, selaras dengan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, Nurul Irfan, dalam acara yang berfokus pada Pekan Imunisasi Dunia 2025, menyampaikan bahwa imunisasi sejalan dengan ajaran Islam sebagai upaya menjaga kesehatan dan menciptakan generasi yang kuat.
"Dalam ajaran agama, generasi yang kuat lebih utama daripada generasi yang lemah, termasuk dalam hal kesehatan. Imunisasi adalah salah satu cara untuk mencapai kekuatan dan kesehatan tersebut," ujar Nurul Irfan.
Fatwa MUI tentang Imunisasi
MUI telah mengeluarkan Fatwa Nomor 4 Tahun 2016 yang menjelaskan bahwa imunisasi hukumnya mubah (boleh) sebagai upaya mewujudkan kekebalan tubuh dan mencegah penyakit. Fatwa tersebut juga mengatur penggunaan vaksin yang halal dan suci.
Namun, dalam kondisi darurat, di mana belum tersedia vaksin halal, penggunaan vaksin yang tidak halal diperbolehkan. Kondisi ini merujuk pada situasi genting di mana tidak ada alternatif vaksin halal yang dapat mencegah penyakit berbahaya dan mengancam jiwa.
Imunisasi sebagai Investasi Generasi Sehat
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Hartono Gunardi, menekankan pentingnya imunisasi sebagai salah satu pilar utama dalam menciptakan generasi yang kuat. Menurutnya, formula untuk menciptakan generasi yang kuat adalah 3A dan 1I:
- Asuh: Pemenuhan nutrisi yang baik, istirahat yang cukup, dan pengobatan yang tepat saat sakit.
- Asih: Pemenuhan kebutuhan emosional anak dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.
- Asah: Stimulasi yang tepat untuk mengembangkan potensi anak.
- Imunisasi: Perlindungan terhadap penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan vaksin.
Hartono Gunardi mencontohkan, data kesehatan di Kabupaten Lebak pada tahun 2024 menunjukkan tingginya kasus penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi, seperti diare, pneumonia, dan TBC. Imunisasi tidak hanya melindungi anak-anak, tetapi juga melindungi kelompok usia rentan lainnya seperti orang tua dan kakek-nenek, dengan meminimalkan potensi penularan penyakit.