Bank DKI Menuju Transformasi: Opsi Nama Baru dan Rencana IPO Pasca Pemindahan Ibu Kota
Pemerintah Provinsi Jakarta tengah mempertimbangkan langkah strategis untuk mentransformasi Bank DKI, seiring dengan perpindahan Ibu Kota Negara. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa perubahan nama menjadi salah satu opsi yang serius dipertimbangkan. Dua nama potensial yang muncul adalah 'Bank Global' dan 'Bank Jakarta'.
Pramono Anung menyampaikan hal ini usai menghadiri rapat di Komisi II DPR RI, Jakarta Pusat. Ia menekankan bahwa transformasi ini krusial untuk menjaga relevansi dan daya saing Bank DKI di era baru. Selain perubahan nama, fokus utama juga diberikan pada peningkatan kinerja dan profesionalisme internal bank.
"Perubahan nama ini menjadi penting ketika Jakarta tidak lagi berstatus sebagai Ibu Kota. Kami ingin menciptakan branding baru yang sesuai dengan identitas dan visi Bank DKI ke depan," ujar Pramono.
Lebih lanjut, Pramono menegaskan komitmennya untuk melakukan perbaikan menyeluruh di Bank DKI. Ia mengharapkan jajaran direksi dan komisaris yang baru dapat bekerja secara profesional dan membawa Bank DKI menuju pertumbuhan yang signifikan. Pramono juga menyoroti pentingnya profesionalisme di kalangan pegawai Bank DKI. Ia berjanji akan bertindak tegas untuk memastikan Bank DKI dikelola secara efektif dan efisien.
"Bank DKI ini memiliki potensi yang besar. Namun, potensi ini hanya dapat diwujudkan jika dikelola dengan baik dan profesional. Saya tidak akan mentolerir intervensi atau praktik yang dapat merugikan Bank DKI," tegasnya.
Selain perubahan nama, Pramono juga mengungkapkan rencana untuk membawa Bank DKI melantai di bursa saham melalui Initial Public Offering (IPO). Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan modal Bank DKI, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan transparansi.
"Kami berencana untuk melakukan IPO terhadap dua atau tiga BUMD selama masa kepemimpinan kami. Bank DKI adalah salah satu prioritas utama," jelas Pramono.
Selain Bank DKI, Pemprov Jakarta juga berencana untuk mendorong PAM Jaya, perusahaan air minum daerah, untuk melakukan IPO. PAM Jaya saat ini melayani sekitar 70 persen kebutuhan air bersih di Jakarta, dengan potensi pasar mencapai 2,5 juta pelanggan.
Berikut adalah poin-poin penting yang mengemuka dalam pembahasan mengenai transformasi Bank DKI:
- Perubahan Nama: Pertimbangan serius untuk mengubah nama Bank DKI menjadi 'Bank Global' atau 'Bank Jakarta' setelah perpindahan Ibu Kota.
- Peningkatan Kinerja: Fokus pada perbaikan kinerja dan profesionalisme internal Bank DKI.
- IPO: Rencana untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) Bank DKI untuk meningkatkan modal dan memperluas jangkauan pasar.
- IPO PAM Jaya: Rencana untuk mendorong PAM Jaya, perusahaan air minum daerah, untuk melakukan IPO.
- Profesionalisme: Penegasan komitmen untuk memastikan pengelolaan Bank DKI yang profesional dan bebas dari intervensi.