Investasi Asing Mengalir Deras ke Indonesia: Apple, LG, dan Huayou Siap Ekspansi pada 2025
Gelombang investasi asing diprediksi akan semakin deras mengalir ke Indonesia pada tahun 2025, seiring dengan komitmen sejumlah perusahaan raksasa untuk memperluas bisnisnya di berbagai sektor. Hal ini disampaikan oleh Menteri Hilirisasi dan Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani, dalam konferensi pers mengenai realisasi investasi kuartal I 2025.
Realisasi investasi pada kuartal I 2025 telah mencapai Rp 465,2 triliun, atau 24,4% dari target investasi tahunan sebesar Rp 1.905,6 triliun. Capaian ini menunjukkan peningkatan sebesar 15,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan berhasil menyerap 594.104 tenaga kerja. Pemerintah optimis tren positif ini akan terus berlanjut di tiga kuartal berikutnya, meskipun tantangan geopolitik dan geoekonomi global tetap menjadi perhatian.
Dominasi Investasi Luar Jawa
Menariknya, investasi di luar Jawa lebih mendominasi dengan nilai Rp 235,9 triliun, dibandingkan dengan investasi di Jawa yang mencapai Rp 229,3 triliun. Singapura menjadi negara dengan investasi terbesar (4,6 miliar dollar AS), diikuti oleh Hong Kong (2,2 miliar dollar AS), China (1,8 miliar dollar AS), Malaysia (1 miliar dollar AS), dan Jepang (1 miliar dollar AS).
Sektor industri logam dasar, barang logam dan bukan mesin serta peralatannya menjadi primadona investasi (14,5%), disusul oleh transportasi, gudang dan komunikasi (14,3%), pertambangan (10,4%), jasa lainnya (8,8%), serta kawasan industri dan perkantoran (8,1%).
Komitmen Investasi dari Raksasa Teknologi dan Manufaktur
Beberapa perusahaan besar telah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan investasi di Indonesia, terutama di sektor hilirisasi.
- Apple: Raksasa teknologi asal Amerika Serikat ini berpotensi meningkatkan investasinya di Indonesia, setelah pertemuan antara BKPM dengan tiga vendor Apple. Sebelumnya, Apple telah berinvestasi dalam pembangunan pabrik AirTag di Batam melalui vendornya, ICT Luxshare, dengan nilai investasi mencapai 1 miliar dollar AS.
- LG: Perusahaan elektronik asal Korea Selatan ini berencana menambah investasi sebesar 1,7 miliar dollar AS untuk pengembangan proyek joint venture (JV) baterai listrik (EV battery) yang keempat. Investasi awal untuk JV keempat ini telah mencapai 1,1 miliar dollar AS dan berlokasi di pabrik baterai.
- Huayou: Perusahaan asal China ini berencana menginvestasikan tambahan sebesar 20 miliar dollar AS di Indonesia, yang akan digunakan untuk pengembangan baterai listrik dan pembangunan industrial park di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Investasi ini merupakan tambahan dari investasi Huayou sebelumnya sebesar 8,8 miliar dollar AS.
Dukungan Pemerintah untuk Realisasi Investasi
Pemerintah berkomitmen untuk mendukung realisasi investasi ini dengan memberikan berbagai kemudahan dan insentif. Selain itu, pemerintah juga terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik bagi investor asing.
Dengan masuknya investasi dari perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, LG, dan Huayou, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing industri nasional.