Ria Norsan, Gubernur Terpilih Kalbar, Berlabuh ke Gerindra Usai Diusung PDIP

Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) terpilih periode 2025-2030, Ria Norsan, secara resmi mengumumkan bergabung dengan Partai Gerindra. Langkah ini cukup mengejutkan mengingat pada saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalbar sebelumnya, Ria Norsan justru diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP).

Kabar perpindahan partai ini dikonfirmasi dengan penyerahan Kartu Tanda Anggota (KTA) Gerindra kepada Ria Norsan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, yang juga menjabat sebagai Ketua MPR RI. Prosesi penyerahan KTA dilakukan pada Senin, 28 April 2025.

"Saya memutuskan bergabung dengan Partai Gerindra karena visi dan perjuangan partai ini selaras dengan keyakinan saya," ujar Ria Norsan, seperti yang dikutip dari keterangan resminya pada Selasa, 29 April 2025.

Ria Norsan menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi aktif dalam memperkuat posisi Partai Gerindra di Kalimantan Barat. Sebagai kader baru, ia berkomitmen untuk membesarkan partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto tersebut di Bumi Khatulistiwa.

Lebih lanjut, Ria Norsan menegaskan dukungannya terhadap Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan berjanji akan bekerja keras untuk mewujudkannya di Kalimantan Barat.

"Saya siap bekerja dan memberikan kontribusi maksimal untuk memperkuat Gerindra di Kalimantan Barat, serta memastikan terwujudnya Asta Cita Presiden Prabowo," tegasnya.

Bergabungnya Ria Norsan dinilai sebagai keuntungan besar bagi Partai Gerindra. Selain mendapatkan tokoh yang memiliki pengaruh kuat di Kalbar, Gerindra juga memperoleh figur yang memiliki pengalaman luas di dunia pemerintahan dan memiliki kedekatan dengan masyarakat.

Sebelumnya, Ria Norsan dikenal sebagai Bupati Mempawah selama dua periode dan pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Kalbar periode 2018-2023. Pengalaman ini menjadi modal berharga dalam menjalankan roda pemerintahan sebagai Gubernur Kalbar periode 2025-2030.

"Pemerintahan Kalimantan Barat akan berjalan seiring sejalan dengan program-program nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo. Kami akan berupaya keras untuk memastikan bahwa Asta Cita bukan hanya sekadar slogan, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Kalimantan Barat," ungkapnya.

Keputusan politik Ria Norsan ini diyakini akan membawa dinamika baru dalam peta politik Kalimantan Barat, terutama menjelang berbagai agenda politik nasional yang akan datang. Kehadirannya di Gerindra juga diprediksi akan memperkuat basis partai tersebut di Kalimantan Barat, mengingat pengaruh politiknya yang cukup signifikan di tingkat daerah.

"Saya berkomitmen untuk memperkuat struktur Partai Gerindra, mulai dari tingkat pusat hingga ke pelosok-pelosok Kalimantan Barat. Ini bukan hanya sekadar langkah politik semata, tetapi merupakan bagian dari tanggung jawab moral saya untuk turut serta membangun kampung halaman bersama Gerindra," imbuhnya.

Sebelumnya, Ria Norsan tercatat sebagai kader Partai Golkar selama lebih dari tiga dekade. Bahkan, ia pernah menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kalbar periode 2015-2020 dan menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan DPD Golkar Kalbar. Namun, posisinya dicopot menjelang Pilkada Kalbar 2024.

Hubungan Ria Norsan dengan Partai Golkar mulai merenggang setelah ia memutuskan untuk maju dalam pemilihan gubernur dengan dukungan dari PDI Perjuangan.

Dalam Pilgub Kalbar, Ria Norsan berpasangan dengan Krisantus Kurniawan dan berhasil memenangkan pertarungan dengan meraih 1.364.563 suara atau 52,80 persen dari total suara sah. Pasangan ini berhasil mengungguli pasangan Sutarmidji-Didi Haryono yang memperoleh 963.453 suara dan Muda Mahendrawan-Jakius Sinyor dengan 256.530 suara.