Pemicu Keributan di Parigi Moutong: Mahar Tak Sesuai Janji Picu Pengeroyokan Pengantin Pria
Kasus pengeroyokan yang menimpa seorang pengantin pria berinisial MS di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, akhirnya menemui titik terang. Aparat kepolisian telah mengamankan empat orang yang diduga sebagai pelaku utama dalam insiden tersebut. Penangkapan ini dilakukan setelah para pelaku menyerahkan diri ke Polsek Kasimbar pada hari Sabtu, 26 April 2025.
Motif di balik aksi kekerasan ini ternyata berakar dari kekecewaan mendalam pihak keluarga mempelai wanita terhadap mahar yang diberikan oleh pengantin pria. Menurut keterangan yang diperoleh, mahar tersebut tidak sesuai dengan kesepakatan awal yang telah disetujui oleh kedua belah pihak keluarga. Kapolsek Kasimbar, Ipda Arman, mengungkapkan bahwa para pelaku yang merupakan sepupu dari mempelai wanita merasa sangat kecewa sehingga nekat melakukan tindakan pengeroyokan.
"Iya, menyerahkan diri. (Pelakunya) Sepupu mereka (mempelai wanita)," ujar Ipda Arman kepada awak media.
Berdasarkan hasil investigasi awal, terungkap bahwa ketidaksesuaian mahar menjadi pemicu utama terjadinya insiden ini. Meskipun demikian, Ipda Arman belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai detail mahar yang dimaksud dan mengapa hal tersebut memicu kemarahan sedemikian rupa. Ia hanya menjelaskan bahwa telah terjadi kesepakatan sebelumnya terkait mahar tersebut.
"(Motifnya) Kecewa. (Kecewa dengan laki-laki karena mahar yang dibawa itu?) Kayaknya seperti itu, karena memang sebelumnya mereka sudah setuju dengan apa yang ada," ungkapnya.
Insiden pengeroyokan ini sempat viral di media sosial, memperlihatkan momen dramatis ketika pengantin pria diserang oleh sejumlah pria di dalam kamar mempelai wanita. Dalam video yang beredar luas, terlihat kedua pengantin yang mengenakan pakaian rapi hendak keluar dari kamar sambil bergandengan tangan. Namun, tiba-tiba sekelompok pria menyerbu masuk dan langsung melayangkan pukulan kepada korban.
Suasana panik seketika pecah di dalam kamar. Sejumlah orang berteriak histeris berusaha melerai para pelaku, sementara seorang wanita terdengar berteriak, "Kurang ajar kau binatang!"
Setelah melakukan aksinya, para pelaku langsung melarikan diri dari kamar. Mempelai wanita tampak memeluk erat pengantin pria sambil menangis histeris, menunjukkan kesedihan dan kepedihan atas kejadian yang menimpanya.
Peristiwa ini terjadi di kediaman mempelai wanita yang terletak di Desa Sendana, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, pada Selasa malam, 22 April 2025. Para pelaku secara tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan langsung menyerang korban.
"Pelaku secara tiba-tiba masuk di kamar dan melakukan penganiayaan terhadap korban, pengantin laki-laki," jelas Ipda Arman kepada wartawan.
Akibat pengeroyokan tersebut, pengantin pria mengalami luka-luka di bagian wajah. Korban kemudian melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Sakit mukanya (korban)," terang Arman.
Ipda Arman menambahkan bahwa pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut. Selain itu, pihak kepolisian juga telah meminta keluarga pelaku untuk membujuk mereka agar menyerahkan diri.
"Saya sudah periksa para saksi pelapor," pungkasnya.