Geoffrey Hinton: Potensi Bahaya Kecerdasan Buatan dan Perlunya Prioritaskan Keamanan

Geoffrey Hinton, seorang tokoh terkemuka di bidang kecerdasan buatan (AI) yang dikenal dengan julukan "Bapak AI", baru-baru ini menyampaikan kekhawatiran mendalam mengenai perkembangan pesat teknologi ini. Dalam sebuah wawancara, Hinton mengungkapkan pandangannya tentang potensi risiko yang mungkin timbul akibat kemajuan AI.

Hinton memperkirakan adanya kemungkinan, meskipun kecil, bahwa AI dapat mengambil alih kendali atas manusia di masa depan. Ia mengilustrasikan AI sebagai "bayi harimau" yang pada awalnya terlihat lucu dan tidak berbahaya, namun seiring pertumbuhannya, dapat menjadi ancaman serius. Analogi ini menggambarkan potensi bahaya tersembunyi dari AI yang mungkin belum sepenuhnya kita pahami.

Salah satu kekhawatiran utama Hinton adalah kecepatan perkembangan AI yang melampaui ekspektasi. Ia menyoroti bahwa model bahasa seperti GPT-4 sudah memiliki pengetahuan yang luas, bahkan melebihi manusia dalam beberapa aspek. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana AI akan berkembang di masa depan dan potensi dampaknya terhadap berbagai bidang kehidupan.

Namun, Hinton juga menekankan bahwa ada kemungkinan besar AI tidak akan mengambil alih kendali atas manusia. Ia menyarankan agar perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang AI memprioritaskan pengembangan keamanan dan keselamatan (safety) daripada hanya berfokus pada keuntungan (profit). Hinton berpendapat bahwa sebagian besar sumber daya komputasi yang ada harus dialokasikan untuk memastikan bahwa AI dikembangkan secara bertanggung jawab dan aman.

Hinton juga menyoroti potensi penyalahgunaan AI oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. AI dapat digunakan untuk serangan siber, penipuan, dan pembuatan virus baru. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dan pemerintah untuk bekerja sama dalam menciptakan regulasi yang ketat untuk mengendalikan penggunaan AI.

Lebih lanjut, Hinton mengungkapkan kekecewaannya terhadap kurangnya regulasi yang mengatur pengembangan AI. Ia berharap perusahaan-perusahaan besar akan berinisiatif untuk mengembangkan regulasi yang berfokus pada masa depan dan kesejahteraan manusia. Ia mencontohkan dirinya yang keluar dari Google pada Mei 2023 karena kekecewaannya terhadap fokus perusahaan pada pengembangan AI untuk kepentingan militer.

Secara keseluruhan, Hinton menyerukan kewaspadaan dan tindakan proaktif dalam menghadapi perkembangan AI. Ia menekankan pentingnya memprioritaskan keamanan dan keselamatan, serta mengembangkan regulasi yang ketat untuk memastikan bahwa AI digunakan untuk kebaikan manusia.