Awal Musim Kemarau Tiba, Sebagian Wilayah Indonesia Mulai Mengering
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Berdasarkan analisis yang dirilis, sekitar 2 persen wilayah di Indonesia saat ini tengah mengalami kondisi kering. Wilayah-wilayah tersebut meliputi sebagian Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua Barat.
BMKG juga memprediksi bahwa musim kemarau akan semakin meluas pada bulan Mei dan Juni. Sejumlah wilayah, termasuk sebagian kecil Sumatera, sebagian besar Jawa Tengah dan Jawa Timur, sebagian Kalimantan Selatan, Bali, serta Papua bagian selatan diperkirakan akan memasuki musim kemarau pada periode tersebut. Meskipun demikian, BMKG memprediksi bahwa musim kemarau tahun ini akan cenderung lebih pendek dibandingkan dengan biasanya.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa awal musim kemarau tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, melainkan bertahap. Pada bulan April, diperkirakan sebanyak 115 zona musim telah memasuki musim kemarau. Jumlah ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu, terutama pada bulan Mei dan Juni.
Fenomena iklim global seperti El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) saat ini berada dalam fase netral, sehingga tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kondisi iklim di Indonesia. Namun, suhu muka laut di wilayah Indonesia cenderung lebih hangat dari normal dan diperkirakan akan bertahan hingga bulan September. Kondisi ini dapat memengaruhi cuaca lokal di Indonesia.
BMKG memperkirakan puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan Juni hingga Agustus. Beberapa wilayah seperti Jawa bagian tengah hingga timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku diprediksi akan mengalami puncak kekeringan pada bulan Agustus. Secara umum, sekitar 60 persen wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami kemarau dengan sifat normal, 26 persen wilayah mengalami kemarau lebih basah dari normal, dan 14 persen wilayah lainnya lebih kering dari biasanya.
Durasi musim kemarau tahun ini diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah. Namun, terdapat sekitar 26 persen wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan.
Berikut wilayah yang diprediksi akan memasuki musim kemarau Mei 2025:
- Sebagian kecil Sumatera
- Sebagian besar Jawa Tengah
- Sebagian Jawa Timur
- Sebagian Kalimantan Selatan
- Bali
- Papua bagian selatan