Surya Paloh Soroti Inkonsistensi: Ancaman bagi Kemajuan Bangsa

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menyerukan kepada generasi muda untuk menghindari kemunafikan dan mengembangkan mentalitas yang bebas dari kepura-puraan. Seruan ini disampaikan dalam acara penutupan sesi pertama Program Remaja Bernegara Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta.

Dalam pidatonya, Paloh menekankan bahwa pembangunan bangsa tidak hanya bergantung pada kepiawaian berbicara para pemimpin, tetapi juga pada pembentukan karakter yang kuat. Ia mengkritik perilaku inkonsisten, di mana perkataan tidak sejalan dengan perbuatan, sebagai musuh utama yang menghambat kemajuan bangsa. "Lain di bibir, lain di hati, lain ucapan, lain tindakan. Itulah musuh kita bersama," tegasnya.

Lebih lanjut, Paloh menekankan bahwa Indonesia tidak seharusnya hanya berpuas diri dengan sejajar dengan negara lain, tetapi harus memiliki ambisi untuk menjadi negara adidaya. Ia meyakini bahwa potensi Indonesia sangat besar jika para pemimpinnya berkeinginan untuk memberdayakan dan membuktikan kekuatan bangsa yang sesungguhnya.

Menurut Paloh, pembangunan mentalitas merupakan fondasi penting dalam membangun negara, bahkan lebih penting daripada kekayaan sumber daya alam atau jumlah penduduk yang besar. Ia menjelaskan bahwa gerakan perubahan yang sesungguhnya adalah perubahan dalam mentalitas, sikap, dan perilaku.

Paloh menaruh harapan besar pada generasi muda, yang dinilainya masih memiliki dedikasi, cita-cita, dan idealisme. Ia berpendapat bahwa harapan untuk membangun bangsa tidak lagi dapat diberikan kepada generasi yang lebih tua, yang dianggapnya terobsesi dengan kekuasaan dan kepentingan pribadi. "Di sana (generasi muda) masih ada kejujuran, masih ada keberanian, dan masih ada keinginan untuk memperbaiki dan berjuang untuk suatu negeri hebat,” pungkasnya.

Berikut poin penting yang disampaikan Surya Paloh:

  • Menghindari kepura-puraan dan membangun mentalitas yang bebas.
  • Pembangunan bangsa membutuhkan karakter yang kuat, bukan hanya kepiawaian berbicara.
  • Inkonsistensi adalah ancaman bagi kemajuan bangsa.
  • Indonesia harus berambisi menjadi negara adidaya.
  • Pembangunan mentalitas lebih penting daripada sumber daya alam atau jumlah penduduk.
  • Harapan bangsa ada pada generasi muda yang memiliki dedikasi dan idealisme.