Menteri Desa Perkenalkan Istri Pemenang Pilkada Serang di Hadapan Ribuan Kepala Desa dalam Kunjungan Kerja ke Bengkulu
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Yandri Susanto, melakukan kunjungan kerja ke Bengkulu pada hari Jumat, 25 April 2025. Kehadirannya di Bumi Rafflesia ini dimanfaatkan untuk bertemu dengan ribuan kepala desa, jajaran pemerintah daerah, hingga unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bengkulu.
Dalam kesempatan tersebut, Yandri Susanto memperkenalkan istrinya, Ratu Rachmatu Zakiyah, yang baru saja memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Serang. Kemenangan ini, menurut Yandri, sempat digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), namun akhirnya Ratu Rachmatu Zakiyah kembali memenangkan Pemungutan Suara Ulang (PSU). "Ratu Rachmatu Zakiyah, sudah dua kali Pilkada Serang menang 71 persen, digugat ke MK. Sebenarnya alasan (gugat) tidak ada, itu sesuatu yang tidak layak menurut saya. Saat pilkada lagi (PSU) menang 76 persen, mohon doanya segera dilantik," ungkap Yandri di hadapan ribuan kepala desa yang hadir di Gedung Balai Buntar, Kota Bengkulu.
Sebelum memperkenalkan sang istri, Yandri terlebih dahulu memperkenalkan jajaran rombongan yang menyertainya dalam kunjungan kerja ini. Mulai dari Dirjen Pengembangan Ekonomi Desa, Dirjen Desa dan Perdesaan, Bidang SDM, Staf Ahli Menteri, dan pejabat lainnya.
Selain memperkenalkan istrinya, Yandri juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung pengembangan ekonomi desa melalui program Koperasi Merah Putih. Pemerintah, kata Yandri, akan memberikan bantuan berupa:
- Truk
- Gudang
- Cold Storage
- Sembako
Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat keberadaan Koperasi Merah Putih di desa-desa.
Menurut Yandri, Koperasi Merah Putih akan menjadi salah satu program prioritas kementeriannya dalam upaya memperkuat perekonomian desa. Ia meyakinkan bahwa keberadaan koperasi ini tidak akan tumpang tindih dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Yandri juga menekankan pentingnya pembangunan desa sebagai pilar utama perekonomian nasional. Ia mencontohkan Jepang dan Korea Selatan yang pernah mengalami perlambatan ekonomi akibat mengabaikan sektor desa.
"Pertama Jepang, 93 persen rakyat Jepang meninggalkan desa-desa, terutama di Kyoto. Akhirnya desa-desa di Jepang menjadi kosong, pertumbuhan ekonomi Jepang menjadi minus 2 persen, pertumbuhan penduduk juga minus," jelasnya.
Kondisi serupa, lanjut Yandri, juga dialami oleh Korea Selatan, yang kini tengah menghadapi krisis pertanian akibat kurangnya perhatian terhadap sektor desa.
Dalam pidatonya, Yandri mengajak seluruh kepala desa untuk serius membangun desa, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo dalam Astacita Keenam. "Bilamana desa dibangun serius, pertumbuhan ekonomi delapan persen dapat dicapai. Bengkulu harus memulainya," tegasnya.
Yandri berharap kebangkitan dan kesuksesan Koperasi Merah Putih dapat dimulai dari Provinsi Bengkulu.