Inovasi Olahan Kelor: Dari Bumi Maluku Barat Daya Hingga Belgia, Kisah Inspiratif Jen Warella
Di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku, seorang wanita bernama Jen Augry Warella melihat potensi tersembunyi dalam tanaman kelor yang tumbuh subur di wilayahnya. Jika sebelumnya daun kelor hanya dimanfaatkan sebagai sayuran konsumsi sehari-hari, Jen memiliki visi untuk mengubahnya menjadi produk-produk bernilai jual tinggi.
Terinspirasi dari pengalamannya melakukan studi banding di Blora, Jawa Tengah, Jen kemudian mendirikan usaha bernama 'Kelor Majen' pada tahun 2019. Ia melihat bagaimana sebuah perusahaan di Blora berhasil mengolah kelor menjadi cokelat, meskipun tidak memiliki sumber daya kelor sebanyak di MBD. Hal ini mendorong Jen untuk berinovasi dan menciptakan produk-produk unik berbahan dasar kelor, seperti Kopi Kelor, Cokelat Kelor, dan Jahe Merah Kelor.
Jen menjalin kerjasama dengan warga lokal di daerah Kaiwatu dan Patti, Pulau Moa, sebagai pemasok bahan baku kelor. Ia memilih pucuk daun kelor muda untuk menghasilkan bubuk kelor berkualitas tinggi. Proses pengolahan melibatkan serangkaian uji coba dan perbaikan untuk menciptakan rasa yang pas, tanpa menghilangkan cita rasa khas kelor yang familiar bagi masyarakat MBD.
Salah satu produk andalan Jen adalah Cokelat Kelor. Ia bahkan rela belajar ke Belgia, negara yang terkenal dengan cokelatnya, untuk mendapatkan ilmu dan teknik pembuatan cokelat yang enak dan tahan lama. Ia ingin menciptakan cokelat kelor yang berbeda dari yang pernah ia coba di Blora, dengan cita rasa yang lebih ringan dan lezat.
Produk-produk Kelor Majen mulai dikenal luas setelah sering dipamerkan dan dijadikan oleh-oleh khas MBD. Cokelat Kelor dan Jahe Merah Kelor menjadi produk yang paling diminati oleh konsumen. Selain itu, Jen juga memproduksi Kopi Kelor yang dicampur dengan kopi robusta dari Jawa Timur, serta Teh Kelor yang dikemas dalam tea bag.
Saat ini, usaha Kelor Majen masih berskala kecil dan memiliki keterbatasan dalam kapasitas produksi dan pemasaran. Namun, Jen tetap optimis dan terus mengembangkan usahanya. Produk-produk Kelor Majen telah memiliki izin PIRT dan keamanan makanan, dan Jen sedang dalam proses mengurus sertifikasi halal. Ia berharap Kelor Majen dapat menjadi ikon oleh-oleh khas MBD yang membanggakan.
Jen Warella telah memberikan angin segar bagi pemanfaatan sumber daya alam di Maluku Barat Daya. Kegigihannya dalam berinovasi dan mengembangkan produk-produk kelor telah membuka peluang baru bagi masyarakat lokal dan mengangkat potensi daerahnya ke tingkat yang lebih tinggi. Kisah Jen Warella adalah inspirasi bagi para pengusaha muda di seluruh Indonesia untuk berani bermimpi dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Produk Kelor Majen:
- Kopi Kelor: Dikemas dalam botol kaca hexagonal 150 ml, dijual seharga Rp 250.000.
- Jahe Merah Kelor: Dikemas dalam botol 150 ml, dijual seharga Rp 250.000.
- Cokelat Kelor: Dijual per cup isi enam potong seharga Rp 60.000.
- Teh Kelor: Dijual per cup isi lima tea bag seharga Rp 30.000.