Rekaman Ungkap Sifat Harun Masiku: Cengeng dan Gemar Mengadu ke Hasto Kristiyanto
Kasus suap yang melibatkan caleg PDIP, Harun Masiku, masih terus bergulir dengan berbagai fakta baru yang terungkap di persidangan. Meskipun Harun Masiku masih berstatus buron sejak Januari 2020, sebuah rekaman percakapan telepon antara pengacara PDIP, Donny Tri Istiqomah, dan mantan kader PDIP, Saeful Bahri, membuka tabir baru mengenai karakter Harun Masiku.
Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, terungkap bahwa Harun Masiku memiliki kecenderungan untuk cengeng dan sering mengadu kepada Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. Rekaman percakapan yang terjadi pada 13 Desember 2019 tersebut, menjadi bukti baru dalam kasus dugaan suap yang melibatkan Harun Masiku dalam proses pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI.
Berikut adalah petikan percakapan yang menjadi sorotan:
- Donny: "Gimana? Aku keluar, Harun datang ini. Gimana? Nangis?"
- Saeful: "Hah?"
- Donny: "Nangis Harun?"
- Saeful: "Nangis apa?"
- Donny: "Ya kan dia cengeng ha-ha-ha...,"
Donny juga mengungkapkan bahwa Saeful sempat menegur Harun Masiku agar tidak bersikap cengeng dan selalu mengadu kepada Hasto Kristiyanto.
- Saeful: "Oh ya aku tegur tadi, jangan cengeng gitu."
- Donny: "Belum apa-apa sudah lapor Sekjen (Hasto)."
- Saeful: "Saya nggak enak dimarahin Mas Hasto, aku bilang gitu kan. Saya nggak enak dimarahin Mas Hasto. Masa urusan kerjaan saya lapor lewat WA, kan nggak bisa, Harun."
Dalam percakapan tersebut, juga terungkap bahwa Hasto Kristiyanto bersedia menalangi dana sebesar Rp 1,5 miliar untuk proses PAW.
- Saeful: "Ya sudah ini, oh ya ya, Sekjen sudah WA saya juga, mau ditalangin (dana suap urus PAW). Jadi Mas Hasto yang nalangin Rp 1,5 (miliar)."
- Donny: "Ya sudah kapan katanya Sekjen?"
- Saeful: "Hari ini, kata Harun sih hari Minggu dia."
- Donny: "Ya sudah berarti hari Senin kerja?"
- Saeful: "Senin kita ketemulah."
- Donny: "Ya gampang."
Jaksa KPK kemudian mendalami percakapan tersebut, terutama terkait dengan uang yang ditalangi oleh Hasto untuk penyuapan PAW sebesar Rp 1,5 miliar. Donny, saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, menyatakan bahwa dirinya tidak tahu apakah Saeful mengarang cerita atau tidak. Namun, ia meyakini bahwa uang tersebut berasal dari para funder yang ia temui di Hotel Hyatt.
Kasus Harun Masiku ini terus menjadi perhatian publik, terutama dengan statusnya sebagai buron dan terungkapnya fakta-fakta baru yang melibatkan tokoh-tokoh penting di PDIP. Persidangan terus berlanjut dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dan bukti-bukti lainnya untuk mengungkap kebenaran dalam kasus ini.