Survei Bank Indonesia: Aktivitas Dunia Usaha Menunjukkan Resiliensi di Awal Tahun 2025

Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa dunia usaha menunjukkan resiliensi yang kuat pada kuartal pertama tahun 2025, meskipun terjadi sedikit perlambatan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Temuan ini didasarkan pada Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang menunjukkan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) positif sebesar 7,63%. Angka ini mengindikasikan optimisme yang berkelanjutan di kalangan pelaku usaha, meski lebih rendah dari capaian pada kuartal keempat tahun 2024 yang mencapai 12,46%.

Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, menjelaskan bahwa kinerja positif ini didukung oleh sejumlah sektor utama. Sektor Jasa Keuangan mencatatkan SBT tertinggi, diikuti oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, serta sektor Perdagangan Besar dan Eceran, termasuk Reparasi Mobil dan Motor. Kontribusi signifikan dari sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sejalan dengan musim panen di berbagai daerah lumbung pangan nasional. Sementara itu, peningkatan aktivitas di sektor Perdagangan Besar dan Eceran dipengaruhi oleh periode Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri, yang secara tradisional mendorong peningkatan konsumsi masyarakat.

Peningkatan Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi terpakai pada triwulan I 2025 tercatat mengalami peningkatan menjadi 73,25%, dibandingkan dengan 72,91% pada triwulan IV 2024. Peningkatan ini didorong oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.

Kondisi Keuangan yang Stabil

Secara umum, kondisi keuangan dunia usaha dilaporkan tetap dalam kondisi baik, terutama dalam aspek likuiditas dan rentabilitas. Akses terhadap kredit juga tetap mudah, yang merupakan faktor penting dalam mendukung kelangsungan dan ekspansi usaha.

Prospek Triwulan II 2025

BI memperkirakan bahwa kegiatan usaha akan terus meningkat pada triwulan II 2025, dengan SBT diproyeksikan mencapai 15,35%, lebih tinggi dibandingkan dengan SBT 7,63% pada triwulan sebelumnya. Peningkatan ini diharapkan berasal dari kinerja yang lebih baik di sektor-sektor utama, termasuk:

  • Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan: Diharapkan terus tumbuh, terutama pada sub-sektor Tanaman Hortikultura dan Perikanan, seiring dengan berkurangnya curah hujan.
  • Pertambangan dan Penggalian: Diproyeksikan meningkat karena berkurangnya curah hujan, ketersediaan bahan baku yang membaik, dan penerbitan izin usaha tambang.
  • Industri Pengolahan: Diharapkan tumbuh, terutama pada sub-sektor Industri Makanan dan Minuman, Industri Logam Dasar, dan Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik, berkat ketersediaan sarana produksi yang memadai, kapasitas penyimpanan yang mencukupi, dan permintaan yang terjaga.