Banjir Landa Kutai Kartanegara: Pasang Sungai Mahakam dan Curah Hujan Tinggi Jadi Pemicu
Kutai Kartanegara (Kukar) dilanda banjir sejak pertengahan April 2025, menyebabkan ribuan warga terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar mengidentifikasi dua faktor utama penyebab banjir ini: kombinasi antara pasang air Sungai Mahakam yang merupakan fenomena tahunan dan curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah tersebut.
Kecamatan Muara Muntai menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak banjir. Ketinggian air dilaporkan terus meningkat dalam beberapa hari terakhir, memaksa warga mengungsi dan aktivitas sehari-hari terganggu. BPBD Kukar telah menerjunkan tim untuk melakukan pendataan terhadap rumah warga yang terendam banjir. Data ini akan digunakan sebagai dasar penyaluran bantuan logistik bagi para korban banjir yang terdampak secara signifikan.
Selain Muara Muntai, beberapa kecamatan lain seperti Kembang Janggut dan Tabang juga mengalami hal serupa. Kenaikan permukaan air Sungai Belayan, yang dipicu oleh curah hujan tinggi, menjadi penyebab utama banjir di kedua wilayah tersebut. Kondisi ini menunjukkan bahwa banjir tidak hanya terpusat di satu wilayah, tetapi meluas ke berbagai bagian Kukar.
BPBD Kukar juga mengantisipasi potensi perluasan wilayah terdampak banjir. Beberapa kecamatan lain seperti Muara Wis, Kota Bangun, Kenohan, Sebulu, dan sebagian wilayah Tenggarong berpotensi mengalami banjir jika curah hujan terus tinggi dan pasang Sungai Mahakam semakin parah. Untuk mengantisipasi hal ini, BPBD telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh aparat kecamatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Langkah-langkah mitigasi yang disarankan meliputi:
- Menyiagakan seluruh aparatur kecamatan.
- Membentuk posko-posko siaga di tingkat kecamatan.
- Melaporkan perkembangan situasi secara berkala kepada BPBD.
- Menyiapkan tempat-tempat pengungsian yang layak dan memadai.
- Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana penanganan bencana.
BPBD Kukar telah menerjunkan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) ke lokasi-lokasi banjir. Tim ini dilengkapi dengan dua unit perahu karet (rubber boat), satu unit mobil rescue, dan satu unit mobil double cabin. Peralatan ini digunakan untuk membantu evakuasi warga, menyalurkan bantuan, dan melakukan pemantauan kondisi banjir. Selain itu, tim tambahan dan peralatan pendukung lainnya juga disiagakan untuk merespons jika banjir meluas ke kecamatan-kecamatan lain di Kukar.