Pakar Bahasa Tubuh Nilai Keaslian Tayangan Masak Meghan Markle di Netflix

Analisis Bahasa Tubuh Meghan Markle dalam Acara Masaknya di Netflix

Tayangan memasak terbaru Meghan Markle, With Love, Meghan, yang ditayangkan di Netflix, telah memicu beragam reaksi dan analisis, khususnya mengenai keaslian penampilan Duchess of Sussex tersebut. Meskipun acara ini bertujuan untuk menampilkan sisi personal Markle melalui resep dan interaksi dengan teman-temannya, sejumlah pengamat, termasuk pakar bahasa tubuh Judi James, mempertanyakan tingkat keotentikan yang ditampilkan. Komentar-komentar di media sosial pun ramai menyoroti kesan dibuat-buat dalam perilaku Markle selama acara berlangsung. Seorang pengguna media sosial X bahkan menyatakan, "Baru 30 detik menonton dan aku sudah tahu ini adalah acara paling palsu yang pernah ada."

James, dalam analisanya, menyatakan bahwa gestur dan ekspresi Markle tampak terlalu diatur dan dirancang untuk menciptakan kesan tertentu. "Acara ini seharusnya diberi judul Love Me - Meghan, karena hampir semua ekspresi dan gesturnya mengarah pada upaya menampilkan dirinya sebagai sosok yang menggemaskan dan penuh pesona," ujar James kepada The Sun. Ia juga mencatat bagaimana Markle menggunakan gaya bicara yang dinilai terlalu dibuat-buat, bahkan saat melakukan aktivitas sederhana seperti memotong raspberry. James menuturkan, "Gaya bicara Meghan yang ceria dan ekspresif membangkitkan kembali istilah 'bubbly' yang dulu digunakan untuk menggambarkan wanita sempurna sebelum era Margaret Thatcher. Bahkan saat ia membelah raspberry untuk sarapan anak-anaknya, ia melakukannya dengan ekspresi penuh kesenangan yang tampak berlebihan."

Lebih lanjut, James menyorot penggunaan nada suara yang bervariasi oleh Markle, yang menurutnya sengaja dibentuk untuk menciptakan kesan sensual. "Ada tema seksual yang cukup kuat dalam cara Meghan berbicara. Kadang suaranya meluncur lembut seperti aliran sungai, lalu berubah menjadi serak dan penuh bisikan pada momen-momen tertentu," jelas James. Ia menambahkan, "Jika seseorang berbicara seperti ini di tempat kerja, ia akan menjadi 'magnet' bagi lawan jenis." Analisis ini menimbulkan pertanyaan mengenai strategi komunikasi dan citra diri yang ingin dibangun oleh Markle melalui acara tersebut.

Meskipun acara tersebut berfokus pada kehidupan Markle di Montecito bersama keluarganya, James juga mencatat adanya sindiran halus yang ditujukan kepada keluarga kerajaan Inggris. "Dia tampaknya tidak dapat menghindari melontarkan sindiran pedas tentang kesengsaraan kehidupan kerajaannya di awal serialnya," ungkap James kepada Casino ORG. Hal ini mengindikasikan kemungkinan adanya pesan tersirat yang ingin disampaikan Markle melalui program ini, di luar tujuan utamanya sebagai acara memasak.

Kesimpulannya, With Love, Meghan tidak hanya menampilkan resep-resep masakan, tetapi juga menjadi sorotan bagi para pakar bahasa tubuh dan pengamat media untuk mengkaji strategi komunikasi dan citra diri yang dibangun oleh Meghan Markle. Kontroversi yang muncul mengemuka atas perbedaan antara kesan yang ingin ditampilkan dan persepsi publik atas keaslian tayangan tersebut.