Perjuangan Tukang Mie Ayam Kebumen Wujudkan Mimpi Naik Haji Setelah 13 Tahun Menabung

Di balik aroma sedap mie ayam yang menggoda selera di sebuah sudut jalan Kebumen, tersimpan kisah inspiratif seorang pedagang bernama Bangun Endro. Setelah 13 tahun gigih menyisihkan sebagian kecil keuntungannya, mimpi Bangun dan istrinya, Sri Yuli Nuryati, untuk menunaikan ibadah haji akhirnya akan menjadi kenyataan pada tahun 2025 mendatang.

Bangun, pria berusia 50 tahun yang berasal dari Dukuh Kauman, Desa Kutosari, Kecamatan Kebumen ini, telah menggeluti profesi sebagai penjual mie ayam sejak tahun 2003. Dimulai dengan menjajakan dagangannya secara berkeliling menggunakan gerobak sewaan, hingga akhirnya ia mampu memiliki lapak permanen di Jalan Soekarno Hatta, Kebumen. Kisah perjuangannya ini menjadi bukti nyata bahwa ketekunan dan keyakinan dapat mengantarkan seseorang meraih impian.

"Saya mulai jualan mie ayam keliling dari tahun 2003 sampai 2006. Setelah itu, saya memutuskan untuk menetap dan berjualan di sini sampai sekarang," ungkap Bangun, mengenang awal mula karirnya sebagai pedagang mie ayam.

Ayah dari empat orang anak ini menuturkan bahwa seluruh biaya pendaftaran haji yang ia dan istrinya keluarkan berasal dari hasil jerih payahnya berjualan mie ayam. Bangun mendaftar haji pada April 2012, disusul sang istri pada Juli 2019. Ia tidak menyangka akan mampu mewujudkan impiannya itu dengan penghasilan yang tidak seberapa.

"Benar-benar uang dari hasil jualan mie ayam yang saya gunakan untuk mendaftar haji. Dulu, saat awal berjualan, harga satu mangkuk mie ayam hanya dua ribu rupiah. Berapapun pendapatan saya setiap hari, pasti saya sisihkan sebagian untuk ditabung," jelasnya dengan mata berbinar.

Kisah Bangun menginspirasi banyak orang. Keinginannya untuk berhaji tumbuh ketika ia berjualan di depan gerbang pemberangkatan jemaah haji di Aula Sekda. Pemandangan para calon haji yang hendak berangkat ke Tanah Suci membuatnya terharu dan membulatkan tekad untuk bisa mengikuti jejak mereka.

"Dulu, setiap ada acara pemberangkatan atau kepulangan haji, saya selalu berjualan di depan pintu gerbang Aula Sekda. Melihat mereka, hati saya tergerak dan timbul keinginan yang kuat untuk bisa pergi haji seperti mereka," kenangnya dengan suara bergetar.

"Bahkan sampai sekarang, setiap ada pemberangkatan atau kepulangan haji, saya selalu menyempatkan diri untuk datang dan melihat. Saya selalu merasa terharu dan tak jarang sampai menangis," lanjutnya.

Kebahagiaan Bangun semakin lengkap karena ia dapat berangkat ke Tanah Suci bersama sang istri. Ia rela menunda keberangkatannya yang seharusnya dijadwalkan pada tahun 2024 demi memanfaatkan kebijakan pemerintah terkait penggabungan mahram haji.

"Sebenarnya jadwal keberangkatan saya adalah tahun 2024. Namun, karena ada kebijakan penggabungan mahram, saya memutuskan untuk menunda agar bisa berangkat bersama istri pada tahun 2025 ini," jelasnya.

Sebelum menjadi pedagang mie ayam yang sukses, Bangun sempat merasakan pahit getirnya kehidupan. Setelah kembali ke kampung halaman pada tahun 2002 untuk merawat orang tuanya, ia bekerja serabutan, termasuk menjadi kuli bangunan dengan upah yang sangat minim, hanya Rp7.500 per hari.

Ide untuk berjualan mie ayam muncul dari keinginannya untuk bisa memberikan hidangan mie ayam kepada seluruh anggota keluarganya. Ia kemudian belajar membuat mie ayam dari seorang teman di Kecamatan Gombong. Demi mewujudkan impiannya, ia bahkan rela menjual cincin kawin istrinya sebagai modal awal.

"Saya belajar membuat mie ayam dari teman, lalu saya coba buat sendiri di rumah untuk dicicipi oleh keluarga. Alhamdulillah, hasilnya memuaskan dan rasanya enak," ungkapnya dengan bangga.

"Karena tidak memiliki modal, saya sempat menjual cincin kawin istri untuk modal awal. Awalnya saya berjualan keliling dengan menyewa gerobak, hingga akhirnya saya bisa memiliki gerobak sendiri dan sekarang menetap berjualan di sini."

Bangun meyakini bahwa dengan niat yang tulus dan tekad yang kuat, Allah SWT akan selalu memberikan jalan dan rezeki kepada hamba-Nya.

"Dengan niat yang baik, Insyaallah Allah SWT akan mengabulkan dan membuka pintu rezeki. Rezeki yang tak terduga akan datang dari arah yang tidak disangka-sangka," pungkasnya dengan penuh keyakinan.