Jawa Barat Prioritaskan Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Pangandaran

Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah memfokuskan perhatian pada reaktivasi jalur kereta api Banjar–Cijulang (Pangandaran) sebagai proyek prioritas dalam waktu dekat. Jalur ini dianggap sebagai opsi yang paling realistis di antara lima jalur kereta api mati lainnya yang direncanakan untuk diaktifkan kembali di Jawa Barat.

Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menekankan bahwa reaktivasi jalur kereta api merupakan langkah strategis yang memerlukan kajian teknis dan sosial yang mendalam. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melakukan pemetaan dan mencari solusi terbaik dalam merealisasikan proyek ini. Prioritas utama adalah memperhatikan kepentingan masyarakat dan pembangunan wilayah.

Reaktivasi jalur kereta api ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di wilayah dengan potensi pariwisata yang signifikan seperti Pangandaran. Jalur Banjar–Cijulang diharapkan dapat membuka aksesibilitas yang lebih baik menuju kawasan wisata Pantai Pangandaran, yang selama ini belum terhubung secara langsung dengan layanan kereta api.

Untuk merealisasikan reaktivasi seluruh jalur kereta api di Jawa Barat, perkiraan anggaran yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 15 triliun. Namun, angka ini masih merupakan proyeksi awal yang memerlukan penyusunan Detail Engineering Design (DED) yang lebih rinci. Proyek ini juga akan mempertimbangkan dampak lingkungan, kondisi sosial budaya, dan keselarasan dengan proyek strategis nasional (PSN).

Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap reaktivasi jalur kereta api ini dapat didukung melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat. Dukungan ini akan meringankan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat dalam membiayai proyek tersebut.

Lima jalur kereta api yang direncanakan untuk direaktivasi di Jawa Barat:

  • Bandung–Ciwidey (37,8 kilometer)
  • Garut–Cikajang (28,2 kilometer)
  • Rancaekek–Tanjungsari (11,5 kilometer)
  • Cipatat–Padalarang (17 kilometer)
  • Banjar–Cijulang (82 kilometer)