Prabowo Subianto Tanggapi Keraguan Akademisi Terkait Efektivitas Koperasi Desa Merah Putih
Presiden Prabowo Subianto menanggapi kritikan seorang profesor mengenai inisiatif Koperasi Desa Merah Putih yang digagas pemerintah. Proyek ambisius ini menargetkan pembentukan 70 hingga 80 ribu unit koperasi di seluruh pelosok Indonesia.
Dalam acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatera Selatan, Prabowo menuturkan, "Saya membaca pernyataan seorang profesor yang mempertanyakan manfaat koperasi di desa, koperasi yang kita programkan. Beliau meragukan kegunaan dari minimal 70 ribu, bahkan mungkin 80 ribu, koperasi merah putih yang baru."
Prabowo menjelaskan, pembentukan koperasi di setiap desa bertujuan menyediakan fasilitas produksi penting yang akan mendukung perekonomian masyarakat setempat. Salah satu fokus utama adalah penyediaan infrastruktur penyimpanan, termasuk gudang, untuk menampung hasil panen.
Pengalaman Prabowo sebagai Ketua Umum Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) memberikan gambaran nyata tentang kebutuhan mendesak ini. Ia menceritakan pengalaman pahit petani yang hasil panennya tidak dapat didistribusikan akibat keterbatasan fasilitas.
"Dulu, saat menjabat sebagai Ketua Umum HKTI, saya menerima laporan dari petani tentang panen mangga berkualitas tinggi yang tidak dapat diangkut karena ketiadaan sarana transportasi. Akibatnya, mangga-mangga terbaik itu membusuk, menyebabkan kesedihan mendalam bagi para petani," ungkap Prabowo.
Koperasi Desa Merah Putih yang diinisiasi pemerintah akan dilengkapi dengan gudang penyimpanan, baik gudang kering maupun gudang berpendingin, untuk menjaga kualitas hasil bumi. Selain itu, setiap desa akan mendapatkan modal berupa satu unit truk untuk mendukung transportasi hasil panen.
Prabowo meyakini bahwa ketersediaan fasilitas tersebut akan mempermudah distribusi hasil bumi, sekaligus menggerakkan roda perekonomian di tingkat desa. "Setiap desa akan memiliki gudang, kamar pendingin, dan minimal satu truk, bahkan jika memungkinkan dua truk. Dengan demikian, seluruh hasil panen desa dapat dipasarkan dengan baik," tegasnya.
Menanggapi kritik yang dilontarkan oleh seorang profesor, Prabowo menyatakan bahwa ia menghormati perbedaan pendapat tersebut. Ia menekankan bahwa pemerintah akan berupaya membuktikan manfaat nyata dari program ini bagi masyarakat, sehingga keraguan yang ada dapat terpatahkan.
"Ada seorang profesor yang mempertanyakan manfaat koperasi desa. Kami menghargai pendapatnya. Kami berharap, seiring berjalannya waktu, beliau akan melihat sendiri manfaat dari program ini, dan pandangannya akan berubah," pungkas Prabowo.