Tragedi di NTT: Siswi SMA Akhiri Hidup Diduga Akibat Tekanan Ekonomi Keluarga

KUPANG, NTT – Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Nusa Tenggara Timur (NTT) setelah seorang siswi SMA berinisial GIR (17) ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri. Peristiwa tragis ini terjadi di dekat kediamannya di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat pada Selasa malam (22/4/2025).

Menurut keterangan dari Kepala Bidang Humas Polda NTT, Komisaris Besar Polisi Hendry Novika Chandra, kejadian bermula ketika GIR meminta sejumlah uang kepada ayahnya, DR, untuk keperluan biaya praktik sekolah. Namun, sang ayah menyampaikan bahwa kondisi keuangan keluarga saat itu belum memungkinkan. DR berjanji akan mengupayakan dana dengan menggadaikan alat kerjanya.

Kekecewaan GIR atas jawaban tersebut diduga memicu tindakan nekatnya. Korban sempat melontarkan ancaman bunuh diri jika permintaannya tidak terpenuhi. AGR, kakak kandung GIR, sempat melihat adiknya di sekitar rumah pada sore hari. Namun, beberapa jam kemudian, keluarga kembali mendengar GIR mengancam akan mengakhiri hidupnya. AGR segera berusaha mencari adiknya untuk memberikan dukungan dan menenangkan. Sayangnya, upaya tersebut terlambat. GIR ditemukan dalam kondisi mengenaskan tergantung di sebuah pohon.

Keluarga segera menurunkan korban dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waikabubak. Tim medis menyatakan GIR telah meninggal dunia. Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Pihak kepolisian menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan. Komisaris Besar Polisi Hendry Novika Chandra menekankan pentingnya perhatian, komunikasi yang terbuka, dan dukungan emosional bagi anak-anak dan remaja, terutama mereka yang tengah menghadapi tekanan dan kesulitan. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pihak sekolah dan lingkungan sosial, untuk lebih peka terhadap tanda-tanda permasalahan psikologis pada generasi muda. Ketersediaan layanan konseling dan ruang aman untuk bercerita juga menjadi perhatian penting sebagai upaya pencegahan.

Peristiwa ini menjadi pengingat betapa pentingnya peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang suportif bagi kesehatan mental remaja. Tekanan ekonomi, kurangnya komunikasi, dan minimnya akses terhadap dukungan psikologis dapat menjadi faktor pemicu tindakan tragis seperti ini.

Bantuan dan Dukungan

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami kesulitan emosional atau pikiran untuk bunuh diri, jangan ragu untuk mencari bantuan. Anda tidak sendiri. Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk memberikan dukungan dan membantu Anda melewati masa sulit ini.

  • Layanan Konseling: Layanan konseling dapat memberikan ruang aman dan suportif untuk berbagi perasaan dan mengembangkan strategi mengatasi masalah.
  • Hotline Darurat: Hubungi hotline darurat bunuh diri untuk mendapatkan bantuan segera.
  • Profesional Kesehatan Mental: Temui psikolog atau psikiater untuk evaluasi dan perawatan yang komprehensif.

Berikut adalah beberapa sumber daya yang dapat Anda manfaatkan:

Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang peduli dan suportif bagi kesehatan mental semua orang.