IMF Revisi Turun Proyeksi Ekonomi Global 2025 Akibat Perang Dagang AS

Dampak Kebijakan Tarif Trump: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global

Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2025 menjadi hanya 2,8%. Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran atas dampak kebijakan tarif yang diterapkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, serta respons dari negara-negara mitra dagang AS.

Laporan World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025 menyoroti bahwa proyeksi terbaru ini lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya yang mencapai 3,3%. Revisi ini mencerminkan meningkatnya ketidakpastian dan potensi gangguan terhadap rantai pasokan global akibat perang dagang.

"Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan melambat menjadi 2,8% pada tahun ini, mengalami penurunan signifikan dari angka 3,3% pada tahun sebelumnya. Angka ini juga jauh di bawah rata-rata historis," demikian pernyataan resmi dari laporan IMF.

Perlambatan Ekonomi AS Lebih Signifikan

IMF memprediksi perlambatan ekonomi di Amerika Serikat akan lebih terasa, dengan proyeksi pertumbuhan hanya mencapai 1,8% pada tahun 2025. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sebesar 2,8% yang tercatat pada tahun 2024. Selain itu, IMF memperkirakan inflasi di AS akan mencapai 3% pada tahun ini, meningkat dari proyeksi sebelumnya sebesar 2% pada bulan Januari. Proyeksi ini lebih pesimistis dari perkiraan IMF pada Januari lalu, yang dibuat sebelum pengumuman serangkaian tarif baru oleh Trump yang mendorong tarif impor rata-rata AS ke tingkat tertinggi dalam satu abad.

Kepala Ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, menjelaskan bahwa kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh Trump menjadi faktor utama yang menyebabkan penurunan tajam dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi AS. Gourinchas juga menyoroti bahwa ketidakpastian kebijakan telah menekan permintaan domestik, bahkan sebelum pengumuman tarif terbaru.

"Dampak jangka panjang dari tarif ini, jika terus diberlakukan, akan bersifat negatif bagi semua kawasan, sama seperti dampak jangka pendeknya," tegas Gourinchas kepada wartawan.

Dampak Negatif Jangka Panjang

Gourinchas menekankan bahwa tidak ada wilayah, termasuk Amerika Utara, yang dapat mengharapkan dampak positif dari kebijakan tarif ini dalam jangka panjang. Sebaliknya, kebijakan ini berpotensi merusak perdagangan global, menghambat investasi, dan meningkatkan ketidakpastian ekonomi secara keseluruhan.