Inisiatif Polisi Pekalongan: Aipda Deny Eko Raih Dukungan Masyarakat untuk Bangun Musala Senilai Rp 1 Miliar

Di Desa Paweden, Buaran, Pekalongan, seorang anggota Bhabinkamtibmas bernama Aipda Deny Eko Widyantoro menunjukkan dedikasinya terhadap masyarakat dengan cara yang inspiratif. Ia tak hanya menjalankan tugasnya sebagai pengayom masyarakat, tetapi juga aktif membantu mewujudkan impian warga untuk memiliki musala yang lebih layak. Inisiatifnya ini bahkan berbuah nominasi Hoegeng Awards 2025.

Kisah ini bermula dari keluhan warga mengenai kondisi musala yang sudah tidak memadai. Sajidin, salah satu pengurus musala, menuturkan bahwa kebutuhan dana untuk pembangunan mencapai sekitar Rp 1 miliar. Kondisi ini dirasakan memberatkan, hingga akhirnya Aipda Deny tergerak untuk membantu. Lokasi musala yang berdekatan dengan Balai Desa, tempat Aipda Deny bertugas, membuatnya semakin peduli dengan permasalahan ini.

Aipda Deny kemudian mengambil langkah kreatif dengan membuat konten mengenai rencana pembangunan musala dan mengunggahnya ke media sosial. Upaya ini ternyata membuahkan hasil yang luar biasa. Video yang diunggah di TikTok menjadi viral dan menarik perhatian banyak donatur. Berkat dukungan dari teman-teman dan masyarakat luas, dana yang dibutuhkan untuk pembangunan musala Al Barokah mulai terkumpul.

Sajidin menjelaskan bahwa total dana yang terkumpul mencapai sekitar Rp 956 juta, berasal dari donasi, swadaya masyarakat, dan sumbangan pribadi dari Aipda Deny. Pembangunan musala ini juga dipantau secara intensif oleh Aipda Deny, yang selalu menyempatkan diri untuk melihat perkembangan proyek dan memastikan semuanya berjalan lancar.

Renovasi musala ini menjadi sangat penting karena bangunan lama yang didirikan pada tahun 1980-an sudah tidak mampu menampung jumlah jamaah yang semakin bertambah. Bangunan yang awalnya kecil dan sederhana, kini diubah menjadi bangunan dua lantai yang lebih modern dan luas. Meski ukurannya menyerupai masjid, statusnya tetap dipertahankan sebagai musala sesuai dengan ketentuan wakaf.

Warga dan jemaah musala sangat terharu dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Aipda Deny. Musala yang baru ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat Desa Paweden.

Aipda Deny sendiri mengungkapkan bahwa ini bukan kali pertama ia melakukan penggalangan dana melalui media sosial untuk pembangunan musala. Sebelumnya, ia juga berhasil membangun musala di Kelurahan Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara, yang merupakan daerah rawan banjir rob. Melalui konten yang diunggah di TikTok, ia berhasil mengumpulkan dana untuk meninggikan bangunan musala dan memperbaiki akses jalan yang sering tergenang air.

Menurut Aipda Deny, kunci keberhasilannya adalah meminta izin dan dukungan dari tokoh agama setempat sebelum memulai penggalangan dana. Ia juga memastikan bahwa dana yang terkumpul dikelola secara transparan melalui rekening musala, sehingga masyarakat memiliki kepercayaan untuk menyumbang.

Dedikasi Aipda Deny tidak hanya terbatas pada penggalangan dana. Ia juga menyisihkan sebagian dari gajinya untuk membantu pembangunan musala, dengan harapan agar masyarakat dapat beribadah dengan lebih nyaman.

Berikut adalah poin-poin penting dalam berita ini:

  • Aipda Deny Eko Widyantoro, seorang Bhabinkamtibmas di Pekalongan, membantu pembangunan musala dengan menggalang dana melalui media sosial.
  • Dana yang terkumpul mencapai sekitar Rp 956 juta, berasal dari donasi, swadaya masyarakat, dan sumbangan pribadi Aipda Deny.
  • Musala yang direnovasi kini menjadi bangunan dua lantai yang lebih modern dan luas.
  • Aipda Deny sebelumnya juga berhasil membangun musala di daerah rawan banjir rob melalui penggalangan dana di media sosial.
  • Inisiatif Aipda Deny mendapat dukungan dari tokoh agama dan masyarakat setempat.