Mewaspadai Gejala Tersembunyi Penyakit Ginjal: Deteksi Dini untuk Kesehatan Optimal

Ginjal, organ vital yang terletak di bagian belakang rongga perut, memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan tubuh. Fungsi utamanya adalah menyaring darah, membuang limbah metabolisme, dan menyeimbangkan cairan serta elektrolit. Gangguan pada ginjal seringkali tidak menimbulkan gejala awal yang jelas, sehingga deteksi dini menjadi kunci untuk mencegah komplikasi serius.

Seseorang dengan masalah ginjal seringkali tidak menyadari kondisi mereka hingga kerusakan ginjal mencapai stadium lanjut. Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi, dr. Lydia Dorothea Simatupang, menekankan bahwa penurunan fungsi ginjal terjadi secara bertahap. Pada awalnya, fungsi ginjal mungkin masih di atas 90%, namun secara perlahan akan menurun hingga di bawah 15%, yang mengindikasikan gagal ginjal atau penyakit ginjal tahap akhir.

Pada tahap lanjut ini, barulah gejala mulai muncul, seringkali secara bertahap dan tidak spesifik. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Urine berbusa: Ini bisa menjadi indikasi adanya protein dalam urine.
  • Urine kemerahan: Warna urine yang tidak normal bisa menandakan adanya masalah pada ginjal.
  • Pembengkakan: Terutama di area kaki, bisa menjadi tanda penumpukan cairan akibat ginjal yang tidak berfungsi dengan baik.

Selain gejala-gejala tersebut, pasien dengan penyakit ginjal juga dapat mengalami anemia, yang menyebabkan kelelahan, sesak napas, dan kesulitan berkonsentrasi. Dalam kondisi yang lebih berat, penumpukan cairan di paru-paru dapat menyebabkan sesak napas, terutama pada malam hari. Gatal-gatal dan kesemutan juga bisa menjadi keluhan yang muncul akibat gangguan ginjal.

Dr. Lydia juga menyoroti bahwa penyakit ginjal seringkali disebabkan oleh kondisi lain yang tidak terkontrol, seperti diabetes atau hipertensi. Oleh karena itu, penting untuk mengelola kondisi-kondisi tersebut dengan baik untuk mencegah kerusakan ginjal.

Stadium penyakit ginjal bervariasi dari ringan hingga berat (stadium 5). Ironisnya, beberapa pasien bahkan tidak merasakan gejala apapun hingga mencapai stadium 5, dan kondisi mereka baru terdeteksi saat pemeriksaan laboratorium rutin.

Untuk mendeteksi masalah ginjal secara akurat, diperlukan pemeriksaan darah dan urine. Pemeriksaan urine di bawah mikroskop sangat penting untuk mengidentifikasi kelainan pada ginjal. Mengandalkan keluhan semata seringkali tidak cukup, karena penyakit ginjal dapat berkembang tanpa gejala yang jelas. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan rutin sangat dianjurkan untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.