Muhammadiyah Setujui Rencana Evakuasi Warga Gaza oleh Pemerintah, dengan Catatan
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyatakan dukungan terhadap inisiatif pemerintah, yang digagas oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto, untuk mengevakuasi sementara 1.000 warga Palestina dari Gaza ke Indonesia. Dukungan ini diberikan dengan beberapa catatan penting, yang menekankan pada sifat sementara dari evakuasi tersebut.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menjelaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya sejalan dengan rencana evakuasi ini, selama tidak menimbulkan kontroversi dan bersifat sementara. Ia menekankan pentingnya menghindari konsep yang mirip dengan tawaran yang pernah diajukan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, yang dianggap dapat memperburuk situasi.
Haedar Nashir berharap semua pihak dapat menghargai upaya untuk membantu warga Palestina yang tengah menghadapi situasi kemanusiaan yang sangat sulit. Muhammadiyah memahami bahwa evakuasi ini bersifat sementara, dengan tujuan memberikan pelayanan kesehatan dan keselamatan bagi warga Gaza yang terdampak konflik. Bahkan, terdapat opsi untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi sebagian warga Palestina yang dievakuasi, dengan harapan mereka dapat kembali ke tanah airnya setelah situasi memungkinkan.
Namun, Haedar Nashir mengingatkan bahwa pendekatan diplomatik dan politik jangka panjang tetap menjadi prioritas utama. Ia menyoroti ketegasan sikap Indonesia terhadap masalah Palestina selama ini, yang tercermin dalam pidato Menteri Luar Negeri RI sebelumnya, Retno Marsudi. Ia berharap sikap politik yang tegas ini tetap menjadi landasan utama, meskipun terjadi pergantian Menteri Luar Negeri.
Muhammadiyah sendiri telah aktif memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina dalam berbagai bentuk. Bantuan tersebut mencakup pengiriman tenaga medis ke Gaza dan pemberian beasiswa pendidikan bagi mahasiswa Palestina di Indonesia. Haedar Nashir menilai bahwa langkah-langkah cepat untuk mengatasi masalah mendesak juga perlu diambil.
Haedar Nashir menekankan pentingnya menjaga persatuan sikap di antara kelompok-kelompok pendukung kemerdekaan Palestina. Ia mengajak semua pihak untuk menyikapi perbedaan pandangan melalui dialog konstruktif, agar energi positif dapat dimobilisasi secara efektif untuk mendukung perjuangan Palestina.
Muhammadiyah menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan pemerintah dan semua elemen masyarakat dalam upaya mendukung rakyat Palestina. Namun, Haedar Nashir berharap semua upaya tersebut dijalankan dengan prinsip kemanusiaan dan berlandaskan semangat politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Ia juga menekankan pentingnya langkah-langkah politik yang proaktif untuk mencari solusi bagi masalah Palestina.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah melakukan kunjungan ke beberapa negara di Timur Tengah, termasuk Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania. Kunjungan tersebut bertujuan untuk meminta dukungan terhadap rencana Indonesia untuk mengevakuasi 1.000 warga Palestina dari Gaza ke Indonesia. Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan menjalankan rencananya setelah mendapatkan persetujuan dari semua pihak terkait, termasuk negara-negara yang aktif membantu rakyat Palestina di Gaza.
Beberapa point penting yang disampaikan Haedar Nashir:
- Evakuasi harus bersifat sementara.
- Menghindari kontroversi.
- Mengutamakan pendekatan diplomatik jangka panjang.
- Menjaga persatuan sikap pendukung Palestina.
- Bekerja sama dengan pemerintah.
- Berlandaskan prinsip kemanusiaan dan politik luar negeri bebas aktif.
Muhammadiyah berharap bahwa rencana evakuasi ini dapat memberikan bantuan yang signifikan bagi warga Palestina yang terdampak konflik di Gaza, sambil tetap menjaga prinsip-prinsip kemanusiaan dan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.