Konten Kreator Dipanggil Dewan Adat Dayak Akibat Parodi Gubernur Kalimantan Tengah
Konten Kreator Palangka Raya Jalani Sidang Adat Terkait Parodi Gubernur
Saif Hola, seorang konten kreator berusia 33 tahun asal Palangka Raya, Kalimantan Tengah, baru-baru ini menghadapi sidang adat yang diselenggarakan oleh Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah. Sidang ini merupakan buntut dari video parodi berjudul "Wawancara Gubernur dengan Wartawan" yang ia buat dan unggah, yang kemudian memicu kontroversi di masyarakat.
Video parodi tersebut dinilai telah menghina Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, dan menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak, terutama organisasi masyarakat adat Dayak. Sidang adat berlangsung di Aula Betang Hapakat, Kantor DAD Kalimantan Tengah, pada hari Selasa, 22 April 2025, dimulai pukul 09.30 WIB dan berlangsung selama kurang lebih tiga jam.
Dalam persidangan tersebut, Saif Hola hadir sebagai pihak terlapor. Sementara itu, pihak penggugat berasal dari berbagai organisasi masyarakat adat. Proses persidangan dipimpin oleh para mantir adat, tokoh-tokoh adat yang memiliki kewenangan untuk menyelesaikan sengketa adat.
Menurut Dandan Ardi, salah seorang mantir adat DAD Kalimantan Tengah yang memimpin sidang, putusan hukuman adat untuk Saif Hola akan diumumkan pada hari Jumat, 25 April 2025. Ia menjelaskan bahwa dakwaan terhadap Saif Hola meliputi penghinaan, pengolokan, dan perbuatan merendahkan martabat Gubernur serta masyarakat Dayak secara umum.
Proses Sidang dan Potensi Sanksi Adat
Dandan Ardi menjelaskan bahwa keputusan mengenai tuntutan terhadap Saif Hola akan didasarkan pada pertimbangan matang dari para pemangku adat. Saif Hola juga diberikan kesempatan untuk memberikan klarifikasi atas berbagai tuntutan yang diajukan kepadanya. Sanksi adat yang mungkin dikenakan mengacu pada konsep katiramu, yang berarti denda atau ganti rugi adat. Besaran denda tersebut belum ditentukan dan masih dalam proses penilaian oleh para pemangku adat.
Saif Hola didakwa melanggar tiga pasal adat terkait penghinaan terhadap martabat Gubernur Kalimantan Tengah. Sidang putusan pada hari Jumat mendatang akan dipimpin oleh Damang Basarah Hai, yang terdiri dari tiga orang mantir adat. Dandan Ardi menegaskan bahwa pihaknya tidak lagi terlibat dalam sidang putusan tersebut.
Klarifikasi dan Permohonan Maaf dari Konten Kreator
Saif Hola menyatakan bahwa kehadirannya dalam sidang DAD Kalimantan Tengah adalah untuk memberikan klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf atas konten yang telah menimbulkan kegaduhan di dunia maya. Ia mengaku tidak menyangka bahwa video parodinya akan menjadi viral dan menimbulkan reaksi sebesar ini, mengingat ia telah beberapa kali membuat konten parodi serupa sebelumnya.
Saif Hola menjelaskan bahwa ia mengunggah video tersebut pada dini hari, antara pukul 02.00 WIB hingga 03.00 WIB. Setelah mengunggah video, ia langsung tidur dan baru menyadari kehebohan yang terjadi keesokan harinya. Ia sempat berpikir untuk menghapus video tersebut, tetapi tidak dapat dilakukan karena sudah banyak yang menyebarkan dan mengunduhnya.
Akhirnya, Saif Hola menghapus video parodinya setelah menerima arahan dari orang-orang yang merasa tidak nyaman dengan konten tersebut. Ia mengaku langsung menghapus video tersebut tanpa perlawanan begitu ada permintaan klarifikasi dan penghapusan. Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak menyangka video tersebut akan menjadi viral.