Permintaan Gadai Emas di Bali Melonjak Jelang Galungan, Transaksi Harian Sentuh Rp 300 Miliar
Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, aktivitas gadai emas di Bali mengalami peningkatan signifikan. PT Pegadaian Kantor Wilayah VII Bali Nusra mencatat lonjakan transaksi hingga mencapai Rp 300 miliar per hari, didorong oleh kebutuhan dana masyarakat untuk persiapan perayaan hari besar umat Hindu tersebut.
I Made Jaya Merta, Kepala Bagian Analisa Bisnis dan Evaluasi Kinerja Pegadaian Wilayah VII Denpasar, mengungkapkan bahwa peningkatan ini mencapai sekitar 3 persen dibandingkan hari-hari biasa. "Angka transaksi mengalami kenaikan sekitar 3 persen menjelang hari raya. Nilai transaksi harian mencapai sekitar Rp 300 miliar, yang merupakan peningkatan signifikan dibandingkan hari-hari biasa," ujarnya.
Dominasi transaksi gadai emas, terutama perhiasan seperti cincin, kalung, dan anting, menjadi ciri khas peningkatan ini. Mayoritas nasabah yang menggadaikan emasnya adalah ibu-ibu rumah tangga.
Selain faktor kebutuhan dana untuk perayaan Galungan dan Kuningan, lonjakan harga emas juga menjadi pendorong utama peningkatan transaksi gadai. "Kenaikan harga emas secara signifikan turut memicu peningkatan transaksi di Pegadaian," jelas Merta.
Galungan, yang jatuh pada hari Rabu, 23 April 2025, merupakan hari raya penting bagi umat Hindu di Bali, dirayakan setiap 210 hari sekali berdasarkan Kalender Saka Bali. Hari raya ini melambangkan kemenangan Dharma (kebenaran) atas Adharma (kejahatan). Sementara itu, Kuningan, yang jatuh pada hari Sabtu, 3 Mei 2025, dirayakan sebagai hari kembalinya para dewa dan leluhur ke surga. Tradisi pemasangan penjor di sepanjang jalan dan depan rumah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Galungan dan Kuningan.