Kebangkitan Agrowisata Krisan Gerbosari: Suntikan Dana untuk Pariwisata Bukit Menoreh

Kabar gembira bagi dunia pariwisata Kulon Progo! Agrowisata Krisan Gerbosari, yang sempat meredup, kini kembali bersinar. Desa wisata Gerbosari, yang terletak di Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali menghidupkan keindahan kebun bunga krisan yang pernah menjadi primadona.

Dengan dukungan finansial sebesar Rp 500 juta dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK), yang bersumber dari Dana Keistimewaan DIY, agrowisata ini siap menyambut kembali para wisatawan. Dana ini menjadi angin segar untuk merevitalisasi destinasi wisata yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Pati Paniradya Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, menyampaikan pesan penting terkait pemanfaatan Dana Keistimewaan ini. Beliau menekankan agar dana tersebut dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemajuan desa wisata Gerbosari. Dana tersebut diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.

Agrowisata Krisan Gerbosari bukan nama baru di Kulon Progo. Dahulu, tempat ini sangat populer dan menjadi tujuan wisata favorit. Namun, badai pandemi Covid-19 menghantam sektor pariwisata, termasuk agrowisata ini, hingga mengalami kemunduran dan bahkan sempat terbengkalai.

Kabar baiknya, pemerintah daerah tidak tinggal diam. Menanggapi usulan dari lurah setempat, pemerintah berinisiatif untuk mengaktifkan kembali agrowisata krisan. BKK dikucurkan sebagai bentuk dukungan terhadap harapan warga Gerbosari untuk kembali membudidayakan bunga krisan yang indah.

Dana BKK tersebut akan dialokasikan untuk berbagai keperluan pengembangan agrowisata, antara lain:

  • Pembangunan green house modern
  • Pengadaan bibit krisan berkualitas dari Jawa Tengah

Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, menyambut dengan antusias kebangkitan kembali budidaya krisan di Gerbosari. Beliau melihat potensi besar dalam pengembangan agrowisata ini, seiring dengan tingginya permintaan akan bunga krisan di pasaran.

Agung Setyawan juga menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk memberikan dukungan penuh terhadap pemberdayaan masyarakat Gerbosari. Beliau yakin bahwa program revitalisasi agrowisata ini akan memberikan dampak positif bagi peningkatan perekonomian warga setempat.

"Kebutuhan akan bunga krisan sangat tinggi karena sering digunakan sebagai tanaman hias untuk berbagai acara," ujar Agung Setyawan.

Bertepatan dengan panen perdana bunga krisan, Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo meluncurkan program Padat Karya Bedah Wisata Sambanggo. Program ini juga didukung oleh Dana Keistimewaan DIY dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dan tampilan destinasi wisata di Kulon Progo.

Kepala Dispar Kulon Progo, Joko Mursito, menjelaskan bahwa program padat karya ini akan menyasar desa wisata, kelompok sadar wisata, dan destinasi wisata lainnya. Melalui program ini, diharapkan dapat memberikan sentuhan-sentuhan kreatif yang akan meningkatkan daya tarik wisata Kulon Progo secara keseluruhan.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan Agrowisata Krisan Gerbosari dapat kembali menjadi destinasi wisata unggulan di Kulon Progo dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.