Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia. KWI menegaskan komitmennya untuk meneruskan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh Paus Fransiskus selama masa kepemimpinannya.

Ketua KWI, Mgr Antonius Subianto Bunjamin, menyampaikan bahwa ajaran-ajaran Paus Fransiskus bukan hanya sekadar dogma keagamaan, melainkan juga teladan nyata dalam mengamalkan cinta kasih dan persaudaraan universal. Nilai-nilai ini diharapkan dapat terus diinternalisasi dan diimplementasikan oleh seluruh umat Katolik di Indonesia. Lebih lanjut Mgr Antonius menyampaikan,

"Warisan Paus Fransiskus meliputi nilai-nilai Injili, cinta universal, persaudaraan sejati, kepedulian mendalam terhadap lingkungan hidup, dan terutama, solidaritas yang tulus terhadap kaum miskin dan mereka yang terpinggirkan dalam masyarakat. Inilah amanah yang harus kita teruskan."

KWI juga telah menerima informasi dari Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia mengenai rencana pelaksanaan upacara pemakaman Paus Fransiskus. Menurut informasi tersebut, upacara pemakaman akan diselenggarakan secara sederhana, sesuai dengan keinginan mendiang Paus Fransiskus sendiri. Kesederhanaan ini mencerminkan fokus pada iman Gereja akan kebangkitan Tuhan.

Semasa hidupnya, Paus Fransiskus dikenal karena keberpihakannya kepada kaum lemah dan perhatiannya terhadap isu-isu lingkungan global. Beliau secara konsisten menyerukan tindakan nyata untuk mengatasi perubahan iklim dan mengurangi kesenjangan sosial ekonomi di seluruh dunia. Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun setelah sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat penyakit pneumonia.

Warisan Paus Fransiskus akan terus menginspirasi dan membimbing umat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, untuk menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat. KWI mengajak seluruh umat Katolik untuk terus menghidupi nilai-nilai yang telah diajarkan oleh Paus Fransiskus dalam kehidupan sehari-hari.