Teror Air Keras di Bekasi: Polisi Belum Berhasil Ungkap Pelaku, Keluarga Korban Dihantui Ketakutan
Kasus teror air keras yang menimpa VU (38), warga Medan Satria, Kota Bekasi, hingga kini masih menjadi misteri. Keluarga korban mengungkapkan keresahan mereka atas lambatnya perkembangan penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Metro Bekasi Kota.
Adik korban, TA, menyampaikan bahwa pihak kepolisian mengalami kendala dalam mengidentifikasi pelaku. Keterbatasan saksi dan rekaman CCTV yang kurang memadai menjadi hambatan utama dalam pengungkapan kasus ini. Padahal pihak keluarga telah menyerahkan bukti rekaman CCTV dan keterangan saksi yang berada di lokasi kejadian.
"Demi Allah kami sebagai keluarga tidak ikhlas pelaku dan dalangnya masih lenggak-lenggok di luar sana. Sedangkan abang saya cacat seumur hidup," ujar TA dengan nada penuh kekecewaan. Keluarga korban kini hidup dalam bayang-bayang ketakutan dan terus waspada terhadap potensi ancaman.
TA mengaku sering memeriksa rekaman CCTV untuk memastikan keamanan di sekitar rumahnya. Trauma mendalam juga dialami oleh VU, yang kini merasa takut untuk bepergian, bahkan untuk sekadar memenuhi panggilan pemeriksaan dari pihak kepolisian. Ia takut jika sewaktu-waktu bertemu dengan pelaku.
Sebelumnya, VU telah mengalami serangkaian teror yang dimulai sejak Agustus 2024:
- Awal Agustus 2024: Pelaku merusak ban mobil korban.
- Awal Oktober 2024: Pelaku melempar batu dan memukul kaca mobil korban.
- 21 Oktober 2024: Pelaku melakukan percobaan pembakaran mobil menggunakan bom molotov.
- Akhir November 2024: Pelaku menyiram air keras ke tubuh korban.
Serangkaian aksi teror ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Keluarga korban berharap agar pelaku segera ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku agar rasa aman dan keadilan dapat segera terwujud.