Energi Nuklir Generasi Keempat: Solusi Potensial dalam Transisi Energi Berkelanjutan Indonesia
Indonesia tengah menjajaki potensi energi nuklir sebagai bagian integral dari strategi transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Pemerintah melihat energi nuklir sebagai alternatif yang menjanjikan untuk mengurangi emisi karbon dan memenuhi kebutuhan energi nasional di masa depan.
Menurut Anhar Riza Antariksawan, seorang ahli dari Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir), teknologi nuklir telah mengalami kemajuan signifikan hingga mencapai generasi keempat. Generasi terbaru ini menawarkan desain yang lebih modern dan peningkatan signifikan dalam sistem keamanan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Evolusi Teknologi Nuklir: Menuju Generasi Keempat
Sejak awal pengembangannya pada tahun 1954, teknologi nuklir telah melalui serangkaian evolusi yang terbagi menjadi empat generasi:
- Generasi I: Merupakan prototipe awal teknologi nuklir yang belum memiliki skala komersial.
- Generasi II: Mulai dikomersialisasikan, dengan penggunaan air sebagai pendingin dan moderator dalam reaktor.
- Generasi III: Menunjukkan peningkatan kapasitas daya, sistem keamanan yang lebih andal, dan penerapan sistem pasif yang memanfaatkan prinsip-prinsip alam.
- Generasi IV: Menawarkan desain yang lebih revolusioner, fleksibel, dan membuka peluang untuk penelitian lanjutan dalam pengembangan teknologi nuklir yang lebih canggih.
Kemajuan teknologi ini menjadikan energi nuklir sebagai kandidat kuat dalam sistem energi bersih atau zero emission energy system. Kombinasi energi nuklir dengan sumber energi terbarukan lainnya seperti energi surya dan angin dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Dukungan Kebijakan dan Pengembangan SDM
Pemerintah Indonesia telah menetapkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang menekankan pemanfaatan energi hijau dan energi baru terbarukan (EBT) secara maksimal untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Anhar menekankan bahwa keberhasilan pengembangan energi nuklir tidak hanya bergantung pada kemajuan teknologi, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan penguasaan terhadap inovasi dan teknologi terkait.
Untuk mewujudkan potensi energi nuklir sebagai bagian dari solusi energi berkelanjutan, diperlukan investasi yang signifikan dalam pendidikan dan pelatihan SDM, serta dukungan kebijakan yang kuat untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi nuklir di Indonesia.