Bripka Abdullah: Mengabdi di Tengah Masyarakat Jambi Melalui Rumah Al-Qur'an Al-Barokah

Bripka Abdullah: Mengabdi di Tengah Masyarakat Jambi Melalui Rumah Al-Qur'an Al-Barokah

Anggota Direktorat Polairud Polda Jambi, Bripka Abdullah, telah mendedikasikan dirinya untuk memberantas buta aksara Al-Qur'an di wilayah Alam Barajo, Kota Jambi, melalui sebuah inisiatif mulia: Rumah Al-Qur'an Al-Barokah. Berawal dari keprihatinan melihat banyak anak-anak kurang memiliki kegiatan positif di tengah pandemi COVID-19 pada tahun 2020, Bripka Abdullah, bersama istrinya, memulai program mengaji di rumah mereka. Inisiatif sederhana ini kemudian berkembang pesat, menjadi sebuah lembaga pendidikan agama yang memberikan dampak signifikan bagi masyarakat setempat. Pengabdiannya yang luar biasa ini telah mengantarkan namanya diusulkan sebagai kandidat Hoegeng Awards 2025, sebuah penghargaan bergengsi yang mengakui dedikasi dan integritas anggota kepolisian.

Verifikasi informasi yang dilakukan oleh pihak media terhadap kegiatan Bripka Abdullah telah membuahkan hasil positif. Damri, seorang warga Alam Barajo, menjadi salah satu saksi yang memberikan kesaksian atas peran aktif Bripka Abdullah dalam kehidupan masyarakat. Ia menggambarkan Bripka Abdullah sebagai sosok yang ramah, mudah bergaul, dan selalu hadir dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. Kesaksian ini semakin memperkuat reputasi Bripka Abdullah sebagai sosok yang peduli dan berdedikasi tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Rumah Al-Qur'an Al-Barokah sendiri awalnya menampung 15 anak, dan kini telah berkembang pesat hingga mencapai angka 40 santri. Perkembangan ini menunjukan dampak positif yang signifikan dari program ini dalam memberikan akses pendidikan Al-Qur'an kepada anak-anak di lingkungan tersebut. Program pembelajaran yang ditawarkan pun cukup komprehensif, meliputi:

  • Pengenalan huruf hijaiyah.
  • Hafalan ayat Al-Qur'an (tahfiz).
  • Tata cara pelaksanaan shalat.
  • Sejarah Nabi dan Rasul.
  • Kegiatan nonton bersama (untuk memberikan hiburan dan pendidikan).

Perkembangan Rumah Al-Qur'an Al-Barokah tidak lepas dari tantangan. Berawal dari memanfaatkan rumah kosong, kini kegiatan belajar mengajar beralih ke sebuah ruko. Hal ini menimbulkan kebutuhan biaya operasional yang tidak kecil. Untuk mengatasi hal ini, Bripka Abdullah menerapkan sistem iuran bulanan sebesar Rp 50.000 bagi siswa yang mampu, sementara siswa kurang mampu dibebaskan dari biaya tersebut. Meskipun seringkali harus menanggung kekurangan biaya operasional dari penghasilan pribadinya, Bripka Abdullah tetap teguh menjalankan komitmennya. Ia juga mengadakan kegiatan buka bersama setiap Senin dan Kamis, yang difasilitasi oleh donatur dermawan. Dedikasi dan kegigihannya dalam menjalankan program ini patut diapresiasi sebagai wujud nyata pengabdian seorang anggota polisi di luar tugas utamanya.

Keberhasilan Rumah Al-Qur'an Al-Barokah tidak hanya dilihat dari jumlah peserta didiknya yang terus bertambah, tetapi juga dari dampak positifnya terhadap lingkungan sekitar. Program ini tidak hanya mengajarkan baca tulis Al-Qur'an, tetapi juga menanamkan nilai-nilai agama dan sosial kepada anak-anak. Dengan demikian, Rumah Al-Qur'an Al-Barokah bukan sekadar tempat belajar mengaji, melainkan juga tempat untuk membentuk karakter dan masa depan anak-anak di Alam Barajo, Jambi.

Kisah Bripka Abdullah ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak, membuktikan bahwa pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, bahkan di luar kewajiban utama sebagai anggota kepolisian. Dedikasi dan semangatnya patut menjadi teladan bagi generasi muda dalam membangun negeri melalui kontribusi nyata kepada lingkungan sekitar.