Perjuangan Ati Taek: Srikandi di Balik Kemudi Truk, Menembus Isolasi NTT Demi Keluarga

Di sebuah pagi yang cerah di Desa Honuk, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), seorang wanita bernama Ati Ranti Taek memulai harinya dengan rutinitas yang tidak biasa. Bukan menyiapkan sarapan atau mengurus rumah tangga seperti ibu-ibu lainnya, Ati justru bergegas menuju truk Mitsubishi Ragasa keluaran tahun 2004 miliknya.

Ati, seorang ibu rumah tangga berusia 31 tahun, adalah satu-satunya sopir truk perempuan di wilayah Amfoang. Pekerjaan ini bukan sekadar mencari nafkah, melainkan sebuah perjuangan untuk menopang ekonomi keluarganya di tengah keterbatasan infrastruktur dan kondisi geografis yang menantang. Dengan berbekal kaus oblong, celana pendek, dan sandal, Ati siap menaklukkan jalanan ekstrem di pedalaman Pulau Timor.

Sebelum memulai perjalanan, Ati memeriksa kondisi truknya dengan seksama. Ia membuka kabin truk, mengecek takaran oli mesin, dan memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Setelah semuanya beres, Ati menghidupkan mesin dan bersiap mengantar hasil perkebunan seperti kopra, kemiri, dan titipan lainnya dari wilayah Amfoang menuju Kota Kupang.

Perjalanan menuju Kota Kupang bukanlah perjalanan yang mudah. Ati harus melewati jalanan tanpa aspal, hutan, jalur longsor, jurang terjal, dan melintasi sungai tanpa jembatan. Jarak yang harus ditempuh sekitar 137 kilometer, dan waktu tempuhnya bisa mencapai 13 jam saat musim panas. Bahkan, saat musim hujan, Ati seringkali harus bermalam di pinggir sungai sambil menunggu banjir surut.

Namun, semua tantangan itu tidak membuat Ati gentar. Dengan semangat yang membara, ia terus melaju menembus daerah terisolasi. Ia tidak sendirian dalam perjalanan ini. Ati biasanya didampingi oleh seorang saudara perempuan dan dua orang kondektur. Terkadang, jika ada keluarga yang bersedia membantu, jumlah penumpang bisa mencapai tujuh orang.

Ati mengaku bahwa pekerjaan ini didukung penuh oleh suaminya, Yonri Theny, yang juga berprofesi sebagai sopir bus jurusan Amfoang-Kupang. Ati memilih menjadi sopir truk karena terinspirasi oleh ayahnya, yang juga seorang sopir truk. Sejak kecil, Ati sering mengikuti ayahnya bekerja, sehingga ia menyukai dunia otomotif. Apalagi, Ati hanya lulusan SMP, dan satu-satunya keterampilan yang ia kuasai adalah mengemudi.

Pada tahun 2016, Ati memutuskan untuk bekerja sebagai sopir truk. Awalnya, ia membawa truk milik orang lain dengan sistem kontrak bulanan. Namun, pada tahun 2020, setelah memiliki tabungan yang cukup, Ati dan suaminya membeli truk bekas dengan cara kredit.

Setelah memiliki truk sendiri, Ati semakin semangat bekerja. Ia bahkan aktif mengunggah kegiatan sehari-harinya di media sosial TikTok dan Facebook. Video-videonya kerap viral karena menampilkan aksinya menerobos banjir dengan truknya. Salah satu videonya bahkan ditonton hingga 4,3 juta kali.

Ati mengaku tidak takut saat menerobos banjir. Ia hanya merasa malu saat disaksikan oleh banyak orang di pinggir sungai. Penghasilan Ati sebagai sopir truk tidak menentu, tergantung pada orderan. Jika muatannya semen dari Kupang ke Amfoang, tarifnya bisa mencapai Rp 1 juta lebih. Pada musim panas, orderan biasanya banyak, tetapi tarifnya murah karena banyaknya kompetitor. Sebaliknya, saat musim hujan, orderan hanya ada sekali seminggu karena jalan dan jembatan banyak yang putus.

Meski penghasilannya tidak menentu, Ati tetap bersyukur karena bisa membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, membantu orang tua, dan membayar utang koperasi. Jika ada sisa, ia akan menabung. Jika tidak ada, ia berharap akan ada rezeki di hari esok.

Selain kendala infrastruktur, tantangan terberat yang dihadapi Ati saat ini adalah persaingan dengan sopir truk lain yang memiliki armada keluaran terbaru. Truk Ati yang sudah berusia 20 tahun lebih tidak lagi sempurna seperti dulu. Ia harus bersaing dengan truk-truk muda yang bisa memuat hingga 7-8 ton, sementara truknya hanya mampu memuat 5 ton, tidak memiliki rem tangan, dan stirnya masih manual.

Namun, dengan segala keterbatasan yang ada, Ati tetap yakin bahwa usaha dan kerja kerasnya pasti akan membuahkan hasil yang terbaik. Ia percaya bahwa rezeki akan selalu datang menghampirinya.

Daftar Barang yang Diangkut Ati:

  • Kopra
  • Kemiri
  • Semen
  • Barang Titipan Lainnya