Pendaki Gunung Carstensz, Fiersa Besari, Sampaikan Belasungkawa dan Imbauan Pasca Tragedi

Pendaki Gunung Carstensz, Fiersa Besari, Sampaikan Belasungkawa dan Imbauan Pasca Tragedi

Musisi Fiersa Besari, yang turut serta dalam ekspedisi pendakian Gunung Carstensz, menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya dua rekan pendaki, Elsa Laksono dan Lilie Wijayati, akibat Acute Mountain Sickness (AMS) pada Sabtu (1/3) lalu. Peristiwa tragis ini terjadi saat proses penurunan dari puncak Carstensz Pyramid sekitar pukul 02.07 WIT. Dalam unggahannya di media sosial, Fiersa mengungkapkan kesedihan mendalam atas kehilangan tersebut dan meminta maaf baru dapat memberikan kabar setelah kejadian karena tim mengalami keterbatasan komunikasi akibat lokasi yang terpencil dan kondisi cuaca yang buruk. Ia juga memastikan dirinya dan rekan pendaki lainnya yang selamat telah tiba dengan selamat di Timika, Papua Tengah pada 3 Maret 2025.

Fiersa Besari, yang saat ini telah berada di tempat yang aman di Timika, Papua Tengah, menekankan pentingnya menahan diri dari spekulasi dan komentar tidak empati terkait tragedi ini. Ia berharap agar publik dapat memberikan ruang berduka bagi keluarga dan kerabat korban. "Saya berharap kawan-kawan dapat menahan diri untuk mengeluarkan asumsi, teori, apalagi komentar yang tidak empati," tulisnya. "Lebih baik kita gunakan energi untuk berdoa dan memberikan ruang bagi keluarga yang berduka." Ungkapan duka dan imbauan ini disampaikan Fiersa sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban dan harapan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

Ekspedisi pendakian Gunung Carstensz yang diikuti Fiersa Besari melibatkan total 17 orang, terdiri dari tujuh pendaki Warga Negara Indonesia (WNI), tiga Warga Negara Asing (WNA), dan lima guide berpengalaman. Proses evakuasi jenazah korban terkendala oleh kondisi cuaca yang buruk. Helikopter yang ditugaskan mengalami kesulitan mencapai lokasi kejadian, yang mengakibatkan proses evakuasi jenazah Elsa Laksono dan Lilie Wijayati menjadi lebih kompleks. Jenazah Elsa telah berhasil dievakuasi ke RSUD Kabupaten Mimika, sementara jenazah Lilie masih berada di area gunung pada pukul 09.40 WIT, menurut laporan kepolisian. Proses evakuasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim SAR yang harus berjibaku melawan kondisi alam yang ekstrem.

Selain Elsa dan Lilie, dua pendaki lain, Indira Alaika dan Saroni, juga mengalami gejala AMS saat turun dari puncak pada Jumat (28/2) dan langsung mendapatkan penanganan medis. Kejadian ini menyoroti pentingnya kesiapan fisik dan mental, serta perencanaan yang matang sebelum melakukan pendakian di gunung tinggi. Peristiwa ini juga sekaligus menjadi pengingat akan potensi bahaya yang mengintai para pendaki, menegaskan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan menghadapi kondisi darurat di medan pendakian yang menantang.

Fiersa Besari menutup pernyataannya dengan ungkapan duka cita yang mendalam, berharap agar para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Kejadian ini menjadi duka bagi dunia pendakian dan diharapkan dapat menjadi pembelajaran berharga bagi para pendaki lainnya untuk selalu memprioritaskan keselamatan dan mempersiapkan diri secara matang sebelum memulai pendakian, terutama di medan yang ekstrim seperti Gunung Carstensz.

Kronologi singkat: * Jumat (28/2): Dua pendaki mengalami gejala AMS dan mendapatkan penanganan. * Sabtu (1/3): Elsa Laksono dan Lilie Wijayati meninggal dunia akibat AMS saat turun dari puncak. * 3 Maret 2025: Fiersa Besari dan Furky Syahroni tiba kembali di Timika setelah tertahan di Yellow Valley akibat cuaca buruk. * Jenazah Elsa telah dievakuasi, sementara jenazah Lilie masih dalam proses evakuasi.