Persaingan di pasar Multi Purpose Vehicle (MPV) premium di Indonesia semakin memanas dengan kehadiran Denza D9. Kendaraan listrik ini langsung menantang dominasi pemain lama seperti Toyota Alphard, Lexus LM350, Toyota Vellfire, dan Hyundai Staria.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan performa penjualan yang menarik pada kuartal pertama tahun 2025. Denza D9, sebagai pendatang baru, mencatatkan angka distribusi yang signifikan.

Distribusi Unit MPV Premium (Januari - Maret 2025):

Berikut adalah rincian distribusi unit dari pabrik ke dealer untuk masing-masing model:

• Denza D9:

  • Januari: 25 unit
  • Februari: 912 unit
  • Maret: 1.587 unit
  • Total: 2.524 unit

• Toyota Alphard:

  • Januari: 427 unit
  • Februari: 447 unit
  • Maret: 255 unit
  • Total: 1.129 unit

• Toyota Vellfire:

  • Januari: 55 unit
  • Februari: 100 unit
  • Maret: 55 unit
  • Total: 210 unit

• Lexus LM350h:

  • Januari: 35 unit
  • Februari: 74 unit
  • Maret: 131 unit
  • Total: 240 unit

• Hyundai Staria:

  • Januari: 1 unit
  • Februari: 5 unit
  • Maret: 12 unit
  • Total: 18 unit

Dari data tersebut, terlihat bahwa Denza D9 berhasil mendistribusikan 2.524 unit dalam tiga bulan pertama tahun 2025, jauh melampaui Toyota Alphard yang mencatatkan 1.129 unit. Lexus LM350h dan Toyota Vellfire berada di posisi berikutnya dengan distribusi masing-masing 240 unit dan 210 unit. Hyundai Staria mencatatkan angka distribusi terendah, yaitu 18 unit.

Lonjakan penjualan Denza D9 dari Januari hingga Maret 2025 sangat signifikan. Awalnya hanya 25 unit di Januari kemudian naik menjadi 912 unit di Februari, dan melonjak lagi menjadi 1.587 unit di Maret. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan minat yang besar dari konsumen terhadap MPV listrik ini.

Sementara itu, Toyota Alphard justru mengalami penurunan penjualan dari Februari ke Maret. Hal serupa juga terjadi pada Toyota Vellfire. Lexus LM350h menunjukkan tren positif dengan peningkatan penjualan dari bulan ke bulan.

Keunggulan Denza D9 terletak pada teknologi baterai sebagai sumber tenaganya, yang membedakannya dari para pesaingnya yang masih mengandalkan mesin konvensional atau hybrid. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang semakin peduli terhadap isu lingkungan dan efisiensi energi.