Jawa Tengah Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran 1446 H: Infrastruktur dan Rekayasa Lalu Lintas Terpadu

Jawa Tengah Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran 1446 H: Infrastruktur dan Rekayasa Lalu Lintas Terpadu

Provinsi Jawa Tengah menyatakan kesiapannya menghadapi lonjakan arus mudik Lebaran 1446 H yang diperkirakan mencapai 17,9 juta pemudik. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan para pemudik selama periode mudik, yang berlangsung mulai H-7 hingga H+7 Lebaran, atau 24 Maret hingga 8 April 2025. Berbagai jalur utama, termasuk Tol Trans Jawa, Pantura, Jalur Tengah, dan Jalur Selatan, telah dipersiapkan untuk mengakomodasi volume kendaraan yang signifikan.

Upaya optimalisasi infrastruktur jalan menjadi prioritas utama. Pemprov Jateng menargetkan penyelesaian perbaikan ruas jalan provinsi, nasional, dan kabupaten/kota paling lambat dua pekan sebelum Idul Fitri. Selain itu, langkah antisipatif terhadap potensi kemacetan telah disusun dengan matang. Gubernur Luthfi menjelaskan rencana penerapan rekayasa lalu lintas, termasuk sistem 'one way' lokal di Tol Trans Jawa. Sistem ini akan diaktifkan jika terjadi penumpukan kendaraan lebih dari 1 kilometer, dimulai dari Gerbang Tol Banyumanik dan dapat diperpanjang hingga Gerbang Tol Bawen jika diperlukan. Jalur Pantura juga disiapkan sebagai jalur alternatif untuk mengurai kepadatan di Tol Trans Jawa jika terjadi kemacetan yang signifikan.

Posko terpadu Lebaran akan beroperasi dari tanggal 24 Maret hingga 8 April 2025 untuk memberikan dukungan dan informasi terkini kepada para pemudik. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyambut baik kebijakan work from anywhere (WFA) yang diterapkan oleh pemerintah pusat bagi ASN, BUMN, dan karyawan swasta selama periode mudik. Kebijakan WFA ini, yang telah didukung oleh beberapa kementerian terkait seperti Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian PANRB, dan Kementerian BUMN, diharapkan dapat mengurangi volume kendaraan di jalan raya selama puncak arus mudik dan balik.

Lebih lanjut, Gubernur Luthfi menekankan bahwa fokus utama Jawa Tengah adalah menyambut kedatangan para pemudik, bukan hanya mempersiapkan keberangkatan mereka. Hal ini menunjukkan komitmen Provinsi Jawa Tengah untuk memberikan pengalaman mudik yang aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh pemudik yang menuju daerah ini.

Langkah-langkah yang diambil Pemprov Jateng untuk menghadapi arus mudik Lebaran 1446 H:

  • Perbaikan ruas jalan provinsi, nasional, dan kabupaten/kota sebelum Idul Fitri.
  • Penerapan rekayasa lalu lintas, termasuk sistem 'one way' lokal di Tol Trans Jawa dan pemanfaatan jalur Pantura sebagai jalur alternatif.
  • Operasional posko terpadu Lebaran selama 24 Maret - 8 April 2025.
  • Dukungan penuh terhadap kebijakan work from anywhere (WFA) untuk mengurangi kepadatan lalu lintas.

Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis dapat mengatasi tantangan arus mudik Lebaran 1446 H dan memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik.