XLSmart menunjukkan komitmennya dalam mendukung agenda digitalisasi nasional dengan menyanggupi pembangunan 8.000 Base Transceiver Station (BTS). Kesanggupan ini disampaikan saat kunjungan perwakilan XLSmart ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada hari Kamis, 17 April 2025.

Presiden Komisaris XLSmart, Arsjad Rasjid, menyatakan bahwa pembangunan ribuan BTS ini bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan telekomunikasi, terutama di wilayah-wilayah yang masih memiliki keterbatasan akses. Dengan jangkauan yang lebih luas, diharapkan teknologi ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung sektor pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia.

Menteri Kominfo, Meutya Hafid, mengapresiasi komitmen XLSmart dan menekankan bahwa jumlah BTS yang dibangun berpotensi melebihi target awal. Seiring dengan perkembangan teknologi, BTS yang dibangun diharapkan berbasis teknologi 5G untuk memberikan layanan yang lebih cepat dan berkualitas.

Selain pembangunan BTS, XLSmart juga memiliki kewajiban lain yang harus dipenuhi pasca-merger. Kewajiban ini meliputi:

• Peningkatan kecepatan unduh hingga 16% pada tahun 2029.
• Fokus pembangunan 8.000 BTS baru di daerah dengan layanan yang terbatas.
• Peningkatan akses layanan digital di lebih dari 175.000 sekolah.
• Peningkatan akses layanan digital di 8.000 fasilitas layanan kesehatan.
• Peningkatan akses layanan digital di 42.000 kantor pemerintahan di seluruh Indonesia.

Kominfo menegaskan bahwa pemenuhan komitmen ini akan dipantau secara ketat. Sanksi tegas akan diberikan jika XLSmart gagal memenuhi target yang telah ditetapkan, mulai dari denda hingga pencabutan izin.