TNI AD Pertimbangkan Pembentukan Kodam Baru di Kalimantan Selatan

Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad) tengah mempertimbangkan pemekaran wilayah komando daerah militer (Kodam) VI/Mulawarman sebagai respons terhadap tantangan geografis dan kebutuhan operasional yang mendesak. Wacana ini mencuat seiring dengan luasnya wilayah yang saat ini berada di bawah kendali Kodam VI/Mulawarman, meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan.

Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, Panglima Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman, mengungkapkan bahwa pemekaran ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas komando dan pengendalian di wilayah yang memiliki karakteristik geografis yang kompleks. Salah satu pertimbangan utama adalah jarak tempuh yang signifikan antara Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan melalui jalur darat, yang dapat memakan waktu hingga 12 jam. Keterbatasan aksesibilitas udara juga menjadi faktor penghambat dalam merespons situasi darurat atau undangan mendadak dari Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida).

"Sebagai informasi, pada bulan Juli mendatang Kodam VI/Mulawarman akan mengalami pemecahan wilayah. Korem 101/Antasari Banjarmasin akan naik status menjadi Komando Daerah Militer (Kodam)," ujar Mayjen TNI Rudy saat berdiskusi dengan media.

Menurut rencana, Kodam baru yang akan dibentuk ini akan mencakup wilayah yang saat ini berada di bawah komando Korem 101/Antasari (Banjarmasin) dan Korem 102/Panju Panjung (Palangka Raya). Implikasi dari pemekaran ini adalah perubahan struktur organisasi dan penyesuaian jumlah personel yang signifikan.

Selain rencana pemekaran Kodam, Pangdam VI/Mulawarman juga menyampaikan inisiatif pembentukan lima Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) di wilayahnya. Satuan-satuan ini akan difokuskan pada pengembangan sektor pertanian dan peternakan, sebagai upaya untuk mendukung pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami menerima perencanaan dari Markas Besar TNI AD bahwa akan dibentuk lima BTP di wilayah Kodam VI/Mulawarman. Setiap BTP direncanakan akan diperkuat hingga 1.196 orang dan akan diisi secara bertahap," jelas Pangdam.

Inisiatif pembentukan BTP ini merupakan wujud komitmen TNI AD dalam mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan memberdayakan masyarakat di wilayah Kalimantan. Dengan spesialisasi di bidang pertanian dan peternakan, BTP diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani dan peternak lokal.

Berikut adalah poin-poin penting dari rencana reorganisasi dan pembentukan satuan baru di wilayah Kodam VI/Mulawarman:

  • Pemekaran Kodam: Korem 101/Antasari di Banjarmasin direncanakan akan ditingkatkan statusnya menjadi Kodam tersendiri.
  • Cakupan Wilayah Kodam Baru: Kodam baru akan meliputi wilayah Korem 101/Antasari dan Korem 102/Panju Panjung di Palangka Raya.
  • Pembentukan BTP: Akan dibentuk lima Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) di wilayah Kodam VI/Mulawarman.
  • Spesialisasi BTP: Setiap BTP akan memiliki spesialisasi di bidang pertanian dan peternakan.
  • Kekuatan Personel BTP: Setiap BTP direncanakan akan diperkuat hingga 1.196 personel.