Nusakambangan Jadi Percontohan: Menteri Hukum dan HAM Optimalkan Lahan Lapas dengan Panen Jagung Hibrida
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan lahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai bagian dari program ketahanan pangan. Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Agus Andrianto, memimpin langsung panen jagung hibrida di Lapas Gladakan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (17/4/2025). Kegiatan ini melibatkan 15 warga binaan sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian.
"Arahan Bapak Presiden jelas, dan kami menindaklanjuti temuan BPK terkait lahan-lahan Lapas yang belum produktif. Nusakambangan kita jadikan model," ujar Menkumham Agus Andrianto saat meninjau lokasi panen. Ia menambahkan, hasil panen jagung ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak ayam yang dikembangkan di Lapas Kelas IIB Terbuka Nusakambangan, sehingga dapat menekan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Mashudi, menjelaskan bahwa warga binaan yang terlibat dalam program ketahanan pangan ini akan menerima premi sebagai insentif. Sistem pembagiannya diatur sedemikian rupa sehingga sebagian premi diberikan langsung kepada warga binaan, dan sisanya disimpan dalam rekening BRI atas nama yang bersangkutan. Dana tersebut baru dapat dicairkan setelah mereka bebas dari masa pidana.
"Tujuannya agar mereka memiliki modal awal untuk memulai kehidupan baru setelah keluar dari Lapas," jelas Dirjenpas Mashudi.
Sebelumnya, Menkumham Agus Andrianto juga meninjau peternakan ayam di Lapas Kelas IIB Terbuka Nusakambangan. Ia menekankan pentingnya memberikan pelatihan peternakan kepada lebih banyak warga binaan. Menkumham juga mendorong pihak Lapas untuk memaksimalkan penggunaan jagung hasil panen sendiri sebagai bahan baku pakan ternak. Langkah ini dinilai penting untuk menekan biaya pakan dan meningkatkan kemandirian Lapas dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Kemenkumham untuk mengubah stigma Lapas sebagai tempat yang hanya berisi narapidana menjadi tempat yang produktif dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Dengan melibatkan warga binaan dalam kegiatan pertanian dan peternakan, diharapkan mereka dapat memperoleh keterampilan baru dan memiliki bekal untuk kembali berintegrasi ke masyarakat setelah bebas.
Berikut ini adalah poin-poin penting dalam kegiatan di Lapas Nusakambangan:
- Lokasi: Lapas Gladakan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah
- Jenis Tanaman: Jagung hibrida
- Luas Lahan: 6,2 Hektare
- Peserta: 15 Warga Binaan
- Tujuan:
- Mengoptimalkan lahan Lapas yang belum produktif
- Memenuhi kebutuhan pakan ternak ayam di Lapas Kelas IIB Terbuka Nusakambangan
- Memberikan pelatihan dan keterampilan kepada warga binaan
- Memberikan premi sebagai insentif bagi warga binaan yang terlibat
- Menciptakan kemandirian Lapas dalam memenuhi kebutuhan pangan