The King of Kings: Animasi Kisah Kristus dengan Sentuhan Keluarga Siap Hiasi Layar Lebar

Film animasi terbaru, The King of Kings, siap menyapa penonton Indonesia mulai 18 April 2025, bertepatan dengan momen Jumat Agung. Berbeda dengan film animasi bertema Yesus lainnya, karya ini mengadaptasi cerita pendek legendaris berjudul The Life of Our Lord karya Charles Dickens, penulis di balik mahakarya A Christmas Carol.

The King of Kings menghadirkan narasi yang unik, berpusat pada upaya Charles Dickens (disuarakan oleh Kenneth Branagh) untuk menjalin kembali hubungan dengan putranya, Walter (diperankan oleh Roman Griffin Davis), setelah terjadi perselisihan di antara mereka. Dickens memilih untuk menceritakan kisah Yesus Kristus, yang dianggapnya sebagai kisah paling sakral dan luar biasa, sebagai jembatan untuk mendekatkan diri dengan sang anak. Melalui penceritaan ini, penonton diajak untuk mengikuti perjalanan hidup Yesus, mulai dari kelahiran, pelayanan, pengorbanan, hingga kebangkitan-Nya, yang disajikan melalui sudut pandang personal seorang ayah kepada anaknya.

Film ini menjanjikan pengalaman menonton yang menyentuh dan mudah dicerna, meskipun mengangkat tema yang mendalam. Kualitas animasi yang memukau turut menjadi daya tarik utama, dengan melibatkan pengisi suara ternama seperti Pierce Brosnan, Oscar Isaac, dan Kenneth Branagh. Disutradarai oleh Jang Seong-ho, The King of Kings berhasil mencuri perhatian di box office global dengan pendapatan lebih dari USD 21 juta, jauh melampaui anggaran produksi sebesar USD 5 juta. Sambutan hangat juga diterima di Amerika Serikat sejak penayangannya pada 11 April, terutama dari kalangan keluarga dan komunitas religius.

Berikut adalah poin-poin penting yang diangkat dalam film:

  • Hubungan antara ayah dan anak yang menjadi inti cerita.
  • Penyampaian kisah Yesus Kristus melalui narasi personal.
  • Kualitas animasi yang memukau dengan dukungan pengisi suara kelas dunia.
  • Kesuksesan komersial film di box office global.

The King of Kings menjanjikan pengalaman sinematik yang berbeda, menggabungkan kisah religius klasik dengan sentuhan keluarga yang menghangatkan hati.