IDI Malang Raya Mengutuk Dugaan Tindak Asusila yang Dilakukan Dokter di Malang
Kasus dugaan tindakan asusila yang dilakukan oleh seorang dokter di Rumah Sakit Persada Malang menuai kecaman dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang Raya. Ketua IDI Malang Raya, dr. Sasmojo Widito, menyatakan bahwa pihaknya sangat menyesalkan kejadian tersebut dan menekankan pentingnya bagi seluruh dokter untuk menjunjung tinggi moralitas dan etika profesi.
IDI Malang Raya menegaskan akan mengikuti proses hukum yang berlaku, baik pidana, perdata, maupun disiplin, terkait kasus ini. Saat ini, IDI Malang Raya masih menunggu konfirmasi lengkap dari pihak rumah sakit tempat dokter yang bersangkutan bertugas. Namun, dr. Sasmojo memastikan bahwa IDI akan memberikan pembinaan kepada dokter tersebut dan menjatuhkan sanksi yang sesuai jika terbukti bersalah. Sanksi tersebut akan didasarkan pada norma hukum, disiplin, dan etika profesi yang wajib dipatuhi oleh seluruh dokter.
"Kami tidak akan bisa maju jika norma saja dilanggar," tegas dr. Sasmojo.
Kasus ini menjadi pengingat bagi seluruh dokter akan pentingnya mematuhi norma dan etika yang berlaku. IDI Malang Raya juga menekankan bahwa pendidikan profesi dokter harus mencakup tidak hanya pengetahuan akademik (hard skill), tetapi juga keterampilan interpersonal (soft skill) yang meliputi etika, moralitas, dedikasi, loyalitas, dan komitmen. Menurut dr. Sasmojo, seorang dokter yang pintar namun tidak memiliki etika yang baik tidak akan memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien.
Sebelumnya, seorang wanita berinisial QAR (31) melalui media sosial mengungkapkan bahwa dirinya menjadi korban dugaan tindakan asusila oleh seorang dokter di salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang pada September 2022. Saat itu, QAR yang berasal dari Bandung, Jawa Barat, sedang berlibur di Malang.
Pentingnya Etika dan Moral dalam Profesi Kedokteran
Kasus ini menyoroti pentingnya etika dan moral dalam profesi kedokteran. Dokter tidak hanya dituntut untuk memiliki pengetahuan medis yang mumpuni, tetapi juga harus memiliki integritas dan moralitas yang tinggi. Pasien mempercayakan kesehatan dan keselamatan mereka kepada dokter, sehingga dokter harus selalu bertindak dengan profesional dan bertanggung jawab.
IDI Malang Raya berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh dokter untuk selalu menjaga etika dan moral dalam menjalankan profesi mereka. Selain itu, IDI juga akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan profesi dokter, termasuk aspek etika dan moral, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh dokter untuk menjaga etika dan moral dalam menjalankan profesi:
- Memahami dan mematuhi kode etik kedokteran.
- Menjaga kerahasiaan pasien.
- Memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada semua pasien.
- Tidak melakukan tindakan yang dapat membahayakan pasien.
- Menghormati hak-hak pasien.
- Meningkatkan kompetensi diri secara terus-menerus.
- Menjaga hubungan yang baik dengan pasien dan kolega.
Dengan menjunjung tinggi etika dan moral, dokter dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap profesi kedokteran.