Inovasi Mahasiswa Unsika: Limbah Sekam Padi Diubah Jadi Briket Aromatik Berkat Hibah Amerika
Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) berhasil meraih pendanaan dari Pemerintah Amerika Serikat berkat inovasi mahasiswa dan dosennya dalam mengolah limbah sekam padi menjadi briket aromatik. Proyek yang digagas oleh Tim Briket Sekam Beraroma (Brisma) ini, tidak hanya mengatasi permasalahan limbah pertanian, tetapi juga menciptakan produk bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.
Ide pembuatan briket aromatik ini bermula dari kegagalan dalam ajang PKM. Namun, kegagalan tersebut tidak menyurutkan semangat para mahasiswa. Dengan bimbingan dosen, mereka terus mengembangkan ide tersebut hingga akhirnya berhasil mendapatkan hibah dari Young Southeast Asian Leadership Initiative (YSEALI) Seeds for the Future sebesar 8.000 USD.
Proses Pembuatan Briket Aromatik
Proses pembuatan briket ini terbilang sederhana. Sekam padi yang merupakan limbah dari penggilingan padi, pertama-tama dioseng hingga berwarna hitam. Kemudian, sekam yang telah menghitam ditumbuk atau diblender hingga halus dan dicampur dengan tepung tapioka sebagai perekat. Campuran tersebut kemudian dikeringkan, baik dengan sinar matahari langsung maupun menggunakan oven.
Keunggulan Briket Aromatik
Briket aromatik ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan arang konvensional. Selain masa pembakarannya yang lebih lama, yakni sekitar 1-2 jam, briket ini juga menghasilkan polusi yang lebih sedikit. Yang menarik, saat dibakar, briket ini mengeluarkan aroma wangi, seperti aroma kayu manis dan kayu putih.
Dampak Positif Bagi Petani dan Lingkungan
Inovasi ini memberikan dampak positif bagi petani dan lingkungan. Petani dapat memanfaatkan limbah sekam padi yang biasanya dibakar menjadi sumber pendapatan tambahan. Selain itu, pengolahan sekam padi menjadi briket aromatik juga mengurangi polusi udara dan air yang disebabkan oleh pembakaran limbah pertanian.
- Manfaat Ekonomi: Petani memiliki sumber pendapatan tambahan dari penjualan sekam padi.
- Manfaat Lingkungan: Mengurangi polusi udara dan air akibat pembakaran limbah sekam padi.
- Nilai Tambah: Limbah pertanian diubah menjadi produk bernilai jual tinggi.
Koordinator Lapangan, Fawzy Muhammad Bayfurqon, menjelaskan bahwa di Karawang, sebagai salah satu lumbung padi nasional, limbah sekam padi masih banyak dibakar. Dengan adanya inovasi ini, sekam padi dapat diubah menjadi briket beraroma yang memiliki nilai ekonomi dan ramah lingkungan.
Proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memanfaatkan limbah pertanian menjadi produk yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.