Menkumham Dorong Peningkatan Keterampilan Narapidana Melalui Program Peternakan di Nusakambangan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Agus Andrianto, melakukan kunjungan kerja ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Kamis (17/04/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung program pembinaan kemandirian bagi narapidana, khususnya melalui sektor peternakan.
Fokus utama kunjungan adalah peternakan ayam yang dikelola oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Terbuka Nusakambangan. Menkumham Agus Andrianto, didampingi jajaran lapas, melakukan pengecekan terhadap kondisi peternakan yang saat ini memelihara 2.494 ekor ayam. Program peternakan ini sendiri baru berjalan sejak awal Februari 2025.
Dalam dialognya dengan pihak lapas, Menkumham Agus Andrianto menekankan pentingnya peningkatan keterampilan bagi warga binaan yang terlibat dalam program peternakan. Ia meminta agar lapas memfasilitasi pelatihan yang komprehensif, sehingga narapidana memiliki bekal keahlian yang bermanfaat setelah bebas dan kembali ke masyarakat.
"Paling tidak mereka yang bekerja di sini, warga binaan, bisa mendapat pelatihan yang sama, sehingga mereka punya skill dari pelatihan itu," ujarnya.
Selain peningkatan keterampilan, Menkumham juga menyoroti pentingnya pemberian insentif yang layak bagi narapidana yang aktif bekerja di peternakan. Insentif ini diharapkan dapat menjadi tabungan yang berguna bagi mereka saat bebas nanti, membantu mereka untuk memulai kehidupan baru dengan lebih baik. Agus menanyakan kepada pihak Lapas mengenai waktu pemberian insentif kepada warga binaan.
"Mulai bisa kasih insentif warga binaan kapan?" tanya Agus.
Pihak lapas menjelaskan bahwa insentif akan diberikan setelah terjadi perputaran ekonomi yang optimal, yaitu setelah produksi telur mencapai titik maksimal dan hasil penjualan dapat direalisasikan. Hingga tanggal 16 April 2025, peternakan ayam ini telah menghasilkan 47.501 butir telur.
Lebih lanjut, Menkumham Agus Andrianto juga memberikan perhatian pada efisiensi biaya operasional peternakan. Ia menyarankan agar lapas menjajaki kemungkinan penggunaan jagung lokal sebagai bahan dasar pakan ayam, guna menekan biaya pakan. Ia meminta pihak lapas untuk berkonsultasi dengan ahli pakan ternak untuk merealisasikan ide tersebut.
"Jagungnya bisa jagung sendiri nggak? Maksudnya buat efisiensi. Kira-kira dicoba begitu bagaimana? Belajar sama orang pakan," katanya.
Kunjungan Menkumham ke Nusakambangan ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pembinaan narapidana, tidak hanya dari aspek mental dan spiritual, tetapi juga dari aspek keterampilan dan kemandirian ekonomi. Program peternakan ayam di Lapas Terbuka Kelas IIB Nusakambangan diharapkan dapat menjadi contoh bagi lapas-lapas lain di Indonesia, serta berkontribusi positif dalam reintegrasi sosial narapidana setelah bebas.