Giok: Permata yang Memikat, Simbol Kemakmuran, dan Mitos Khasiat Kesehatan
Giok: Lebih dari Sekadar Perhiasan
Giok, atau jade stone, telah lama memikat hati manusia selama ribuan tahun. Lebih dari sekadar keindahan warnanya yang mempesona, batu ini menyimpan nilai simbolis yang mendalam dan dipercaya memiliki khasiat kesehatan.
Di berbagai budaya, terutama di Asia Timur, giok bukan hanya sekadar perhiasan. Ia adalah lambang kemakmuran, keseimbangan, dan perlindungan. Popularitasnya tetap bertahan hingga kini, menjadikannya primadona di dunia permata.
Sejarah dan Keunikan Giok
Giok memiliki sejarah panjang yang membentang lebih dari 7.000 tahun. Kilauannya yang lembut, seringkali dengan nuansa berminyak, menjadikannya unik. Warna giok bervariasi, mulai dari hijau yang ikonik hingga putih, abu-abu, hitam, kuning, oranye, dan ungu lembut. Setiap warna membawa makna simbolis tersendiri.
- Giok biru: Ketenangan batin dan refleksi diri.
- Giok hitam: Perlindungan dan koneksi spiritual dengan alam.
- Giok hijau: Keberuntungan dan kebahagiaan.
Pada zaman prasejarah, ketangguhan giok membuatnya ideal untuk pembuatan senjata dan peralatan. Di Cina, sejak 3000 SM, giok dikenal sebagai 'yu' atau permata kerajaan, setara dengan emas dan berlian di budaya Barat.
Jenis-Jenis Giok: Jadeit dan Nefrit
Secara umum, giok terbagi menjadi dua jenis utama: jadeit dan nefrit. Jadeit, kaya akan mineral aluminium pyroxene, dianggap sebagai giok berkualitas tinggi dan bernilai tinggi. Nefrit, tersusun dari magnesium amphibole, berada di bawahnya.
Meskipun berbeda komposisi, keduanya sulit dibedakan oleh mata awam karena kemiripan warnanya. Hanya ahli berpengalaman yang mampu membedakannya.
Varietas jadeit yang paling langka berasal dari Burma dan Cina Selatan, diikuti Siberia. Suku Maya dan Aztec sangat menghargai giok untuk pengobatan, perhiasan, ornamen, dan artefak keagamaan.
Pada abad ke-18, jadeit ditemukan di Tiongkok dari Burma. Kaisar Tiongkok menghadiahkan jadeit yang spektakuler, menyebutnya 'permata kekaisaran'. Jadeit menjadi salah satu batu permata paling berharga di Tiongkok, disukai oleh para Kaisar dari generasi ke generasi.
Giok melambangkan keabadian dan dipercaya membawa keberuntungan. Bahkan, sering disebut sebagai 'batu surga'. Peradaban pra-Columbus di Amerika Selatan lebih menghargai giok daripada emas. Orang Mesir Kuno menganggapnya sebagai batu cinta dan harmoni. Di Cina, giok melambangkan kebaikan, kebahagiaan, kejernihan pikiran, dan kemurnian jiwa. Giok digunakan untuk aksesoris, figur pemujaan, dan perabot makam bagi keluarga kekaisaran.
Mitos Khasiat Kesehatan Giok
Selain nilai estetika dan budaya, giok diyakini memiliki manfaat kesehatan, termasuk sebagai media penyembuhan dalam pengobatan tradisional.
Giok telah lama digunakan untuk detoksifikasi, memperkuat daya tahan tubuh, dan memperbaiki kondisi kulit. Beberapa ahli kristal meyakini bahwa giok memancarkan sinar inframerah alami, yang menjelaskan khasiatnya untuk kesehatan kulit. Kepercayaan ini berasal dari seorang Spanyol yang menamai giok 'piedra de ijada' (batu untuk sakit pinggang), karena melihat penduduk asli menggunakannya untuk meredakan sakit.
Ahli Kristal, Carol Boote mengatakan bahwa khasiat giok bergantung pada warna batunya. Giok dipercaya bermanfaat bagi organ ginjal, kandung kemih, masalah ketidakseimbangan hormon yang mempengaruhi kesuburan, dan lainnya.
Dominique mencatat bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan giok untuk pengobatan. Batu atau kristal tidak boleh menggantikan perawatan medis. Manfaat kesehatan dari giok mungkin merupakan efek plasebo.
Membedakan Giok dari Akik
Banyak orang bingung membedakan giok dan akik (agate), karena keduanya sering dijadikan perhiasan. Berikut perbedaannya:
- Transparansi: Akik lebih transparan.
- Bentuk Kristal: Akik berbentuk heksagonal atau trigonal, sedangkan giok monoklinik.
- Kilau: Akik lebih berminyak.
- Warna: Akik umumnya merah atau putih, sedangkan giok hijau.
- Kelangkaan: Giok lebih langka.
- Berat Jenis: Akik lebih ringan.