Indonesia Terima Panduan Investasi Pariwisata Eksklusif dari UN Tourism, Cetak Sejarah di Asia-Pasifik

Indonesia mengukuhkan posisinya sebagai yang terdepan di kawasan Asia-Pasifik dengan menerima panduan investasi pariwisata (Indonesia Tourism Investment Guideline) dari UN Tourism. Pengakuan ini menjadikan Indonesia negara pertama di wilayah tersebut yang memperoleh panduan komprehensif ini secara cuma-cuma.

"Indonesia menjadi negara percontohan di Asia Pasifik yang mendapatkan investment guideline dari UN Tourism. Di tingkat global, hanya 22 negara yang telah menerima panduan serupa, yang biasanya memerlukan biaya," ungkap Martini M. Paham, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, pada konferensi pers UN Tourism Commission for East Asia and the Pacific & UN Tourism Commission for South Asia (CAP-CSA) di Hotel Mulya Senayan, Jakarta.

Martini menjelaskan bahwa pemberian panduan investasi pariwisata ini merupakan wujud apresiasi UN Tourism terhadap Indonesia sebagai tuan rumah CAP-CSA, serta mencerminkan hubungan yang erat antara kedua belah pihak.

Indonesia Tourism Guideline merupakan panduan yang dirancang khusus oleh UN Tourism untuk memfasilitasi investasi di sektor pariwisata Indonesia. Dokumen ini akan menjadi alat promosi yang efektif untuk menarik minat investor potensial.

"Jika promosi dilakukan oleh pihak Indonesia sendiri, investor mungkin menganggapnya sebagai upaya penjualan. Namun, dengan dukungan langsung dari badan PBB, UN Tourism, promosi akan lebih efektif karena badan ini memiliki kredibilitas untuk merekomendasikan lokasi-lokasi potensial bagi investor, beserta kriteria yang relevan," jelas Martini.

Natalia, seorang ahli dari UN Tourism, menambahkan, "Kami telah mengembangkan metodologi untuk membantu investor mengidentifikasi proyek yang sesuai, serta memberikan fakta-fakta penting yang mendukung uji tuntas dan pengambilan keputusan yang tepat."

Panduan investasi pariwisata yang disusun untuk Indonesia berisi informasi mendalam mengenai potensi pariwisata Indonesia, termasuk alasan mengapa investor harus berinvestasi di negara ini.

Salah satu daya tarik utama adalah keberadaan 10 destinasi super prioritas dan zona ekonomi khusus yang menawarkan peluang bisnis yang menjanjikan.

"Saya belum menemukan negara lain yang memberikan insentif khusus untuk pengembangan kawasan ekonomi pariwisata. Ini merupakan nilai tambah bagi investor, karena dengan adanya turis dan zona ekonomi khusus, mereka dapat mengembangkan manufaktur, pelayanan, teknologi, dan akomodasi seperti hotel," kata Natalia.

Zurab Pololikashvili, General Secretary UN Tourism, menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan. "Kami mendorong semua pihak untuk berinvestasi di Indonesia, kembali ke Indonesia, dan mendukung pariwisata negara yang indah ini," ujarnya pada forum CAP-CSA.

Deputi Bidang Industri dan Investasi, Rizki Handayani, menambahkan bahwa panduan investasi pariwisata dari UN Tourism akan semakin memperkuat posisi Indonesia di mata dunia. "Di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara pertama yang menerima panduan semacam ini. Ini merupakan langkah positif untuk memantapkan citra Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik," kata Rizki.

Daftar Destinasi Super Prioritas:

  • Danau Toba
  • Borobudur
  • Mandalika
  • Labuan Bajo
  • Likupang